
KOTA MALANG – malangpagi.com
Event Autisme Internasional pertama di Indonesia, Malang Autism Summit 2024 (MAS 24) resmi dilakasanakan di Gedung Malang Creative Center (MCC), Kota Malang, Kamis (3/10/2024).
Kegiatan yang diikuti ribuan peserta meliputi orangtua, para guru, dokter aktivis dan beberapa komunitas ini difokuskan untuk mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) yang ada di Indonesia.
Kegiatan yang diinisiasi Penawar Special Learning Centre (PSLC) Malaysia ini, berlangsung selama tiga hari dengan beberapa agenda seperti general conference, training atau seminar, lokakarya, pameran dan konsultasi bagi orangtua secara gratis.
Dalam kesempatannya, Clinical Director Penawar Special Learning Centre Malaysia, Dr. Ruwinah Abdul Karim menyampaikan pesan penting kepada seluruh orang tua dan guru dalam memberi perhatian kepada anak-anak yang mengalami autisme.
“Mereka hanya meminta cinta dan penerimaan, namun seringkali dunia memberi sedikit dari yang pantas mereka dapatkan. Bayangkan seorang anak yang menggenggam erat tangan ibunya dengan penuh kepercayaan,” tuturnya.
Dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mengurangi stigma buruk tentang anak-anak berkebutuhan khusus. Dikarenakan, lanjutnya, anak-anak tersebut mempunyai keinginan yang sama seperti yang lain.
“Tolong dikurangi stigma buruk yang berkaitan dengan anak berkebutuhan khusus. Karena mereka sama seperti kita, mereka mau hidup sama seperti kita, membutuhkan yang sama seperti kita. Ayo bersama-sama kita berjalan membantu anak-anak autism ini,” serunya.

Ruwinah berharap, melalui kegiatan ini dapat menarik simpati pemerintah setempat untuk memberikan ruang dan fasilitasi istimewa bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Jadi, kita mau menarik matanya pemerintah, supaya mereka melihat kehadiran anak-anak berkebutuhan khusus ini. Dan berharap anak-anak ini diperhatikan mulai dari segi kesehatan, edukasi, fasilitas, akta-akta, dan regulasi yang terbaik,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya mencontohkan beberapa bentuk perhatian yang diberikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus di Malaysia.
“Di Malaysia sangat fokus menyediakan persiapan fasilitas untuk anak autism, dari segi kesehatan, sosial, edukasi. Mereka sudah dipersiapkan. Karena kita tahu diwaktu yang akan datang, autism makin banyak dan mungkin ruangan di sekolah tidak bisa menampung anak autism ini,” pungkasnya. (YD)