
KOTA MALANG – malangpagi.com
Walikota Malang Sutiaji mengajak masyarakat untuk menguatkan jati diri Kota Malang melalui batik. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Malang Batik Festival, yang dilaksanakan di Ballroom Kartini Imperial Building Kota Malang, Rabu (30/3/2022).
“Ayo, kita kuatkan jati diri Kota Malang melalui Malang Batik Festival ini, dengan model peragawan dan peragawati Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersama pasangannya. Ini menunjukkan bahwa kita bangga terhadap produk-produk Indonesia,” papar Sutiaji.
Dalam perhelatan yang diinisiasi oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Deskranasda) Kota Malang bersama Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang tersebut, Sutiaji mengungkapkan bahwa event ini merupakan sebuah gerakan institusi dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Malang, yang mengusung tema Akselarasi, Kolaborasi, dan Bangkit Bersama.

“Mari kita tunjukkan bahwa Kota Malang luar biasa. Tagline Kota Malang untuk Indonesia dan dunia bukanlah isapan jempol belaka. Tetapi kita tunjukkan bahwa Kota Malang mampu. Marilah kita nyatakan dan buktikan dalam kehidupan sehari-hari,” ajak orang nomor satu di Kota Malang itu.
Sutiaji pun menegaskan untuk menguatkan jati diri, dengan mencintai produk-produk dalam negeri. Salah satunya melalui batik.
Pernyataan senada disampaikan oleh Kepala Diskopindag Kota Malang, Muhamad Sailendra. Ia mengatakan tujuan gelaran Malang Batik Festival adalah untuk mempopulerkan Batik Malangan menjadi bagian produk fashion yang inovatif dan kreatif, sebagai wujud aktualisasi peningkatan sumber daya manusia.
“Upaya peningkatan jati diri Kota Malang dengan mengolaborasikan Perangkat Daerah, pengrajin batik, dan desainer fashion Kota Malang, untuk terus berkarya, kreatif, dan inovatif,” beber Sailendra.

Selain itu, Kepala Diskopindag yang juga menjabat Ketua Harian Dekranasda Kota Malang itu menerangkan, Malang Batik Festival merupakan sebuah ajang dan sebagai ruang presentasi kepada para desainer dan pengrajin batik, dalam kompetisi agar lebih kompeten dan berdaya saing.
“Penghargaan ini untuk mendorong dan menumbuhkan kreativitas dan inovasi para pelaku usaha. Sekaligus untuk menyukseskan program pemerintah, menjadikan Indonesia sebagai salah satu kiblat fashion dunia pada 2025 mendatang,” jelas Sailendra.
Acara berlangsung semarak dengan penampilan dari para Kepala OPD yang memperagakan batik dengan tema khas Malangan. Ada tema kolonial yang disajikan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, tema Topeng Bapang dan tema Panji dari sejumlah OPD, tema padma atau teratai juga ditampilkan. Corak relief yang ada di beberapa candi yang tersedapat Kota Malang juga tak lepas ide dari para desainer.
Keluar sebagai jawara adalah Bagian Umum Pemkot Malang. Disusul Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), dan sebagai juara ketiga diraih oleh Sekretaris Daerah Kota Malang.
Sedangkan juara harapan satu disabet Diskopindag Kota Malang. Juara harapan dua diraih Dinas Kesehatan Kota Malang, serta juara harapan tiga diraih oleh Badan Pendapatan Daerah Kota Malang. (Har/MAS)