KOTA MALANG – malangpagi.com
Terjadinya gempa darat 6,4 SR yang mengakibatkan bencana alam di Lombok, Nusa Tenggara Barat, 29 Juli 2018, masih membawa duka seluruh masyarakat di tanah air. Khususnya, warga Kota Malang yang masih merasakan duka tersebut.
Ternyata, terjadinya peristiwa gempa tidak berhenti sampai hari itu saja, selang waktu berjalan masih terjadi gempa susulan. Yang mana, mengakibatkan bertambahnya korban jiwa yang mencapai ribuan, baik yang luka berat, luka ringan, hingga ratusan yang meninggal dunia.
Sementara, dengan kondisi musibah yang terjadi itu, banyak masyarakat Lombok yang memilih tinggal di tempat pengungsian. Pasalnya, situasi alam yang belum aman dan di sisi lain banyak bangunan rumah dan gedung yang roboh akibat gempa.
Dalam hal ini, akibat bencana alam tersebut, masyarakat sekitar pengungsi korban gempa membutuhkan bantuan terutama untuk anak-anak serta ibu hamil. Sementara, di sejumlah daerah di Lombok juga kekurangan air bersih yang menjadi kebutuhan utama.
Atas kondisi duka yang dialami oleh masyarakat di Lombok, berbagai komunitas yang dimotori kaum muda di Kota Malang menggelar aksi kemanusiaan dengan mengumpulkan sumbangan di jalan raya, tepat di ruas jalan depan RM Kartanegara, Minggu (12/8/2018) sore hari, yang bertajuk Malang Peduli Lombok.
Kordinator Malang Peduli Lombok, Imam Muslik, mengungkapkan tercetusnya ide untuk memberi sumbangan kepada masyarakat pengungsi korban gempa di Lombok ini sehari setelah terjadinya gempa.
“Kami terpanggil untuk bergerak melakukan sumbangan dengan mengumpulkan donasi, karena kami merasakan betapa susahnya masyarakat yang menjadi korban bencana alam disana,” tutur dia, Minggu (12/8/2018), saat ditemui di RM Kartanegara, Kota Malang.
Lebih lanjut dijelaskan olehnya, hasil sumbangan dari dermawan berupa uang, pakaian layak pakai, selimut, makanan, akan diberikan langsung di masyarakat pengungsi korban gempa di Lombok. Ini dilakukan, tambah Imam, ada salah satu temannya yang berasal dari Lombok.
“Ada salah satu teman saya berasal dari Lombok, dia inilah yang akan langsung memandu untuk memberikan bantuan,” ujar Imam.
Malang Peduli Lombok ini dilaksanakan di tiga titik, yaitu di Samudera, God Bles 2, dan di RM Kertanegara. Untuk sementara, sudah terkumpul pakaian layak pakai, selimut, serta uang yang jumlahnya sudah mencapai jutaan rupiah.
“Ini pyur untuk sosial kemanusiaan, dan tidak ada kerjasama dengan pihak manapun. Dan, nanti untuk pemberian bantuan langsung ke tangan korban, untuk mewakili teman-teman diberangkatkan dua orang ke Lombok yaitu Naning Suryaning dan satu teman asli Lombok yaitu Alfian,” tegas Imam.
Di tempat yang sama, salah satu dari sejumlah komunitas yang mendukung Malang Peduli Lombok, yang mewakili berangkat ke Lombok, Naning Suryaning, menerangkan untuk pemberian bantuan ini di sekitar wilayah Lombok Utara.
“Yang jelas, pemberian bantuan untuk masyarakat korban gempa terutama di daerah yang jauh dan sulit terjangkau,” tandas dia.
Disoal apa yang akan dilakukan untuk masyarakat korban gempa, kalau dilihat kondisi masyarakat setelah terjadinya gempa, maka akan mengalami tekanan psikologis yang mengakibatkan trauma.
“Saya akan melakukan pendekatan terhadap korban gempa, melihat apa yang dibutuhkan serta memberi kenyamanan terhadap korban,” ucap Naning.
“Informasi dari rekan-rekan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga SAR yang ada di Lombok, kebutuhan yang sangat diperlukan korban adalah makanan bayi dan kebutuhan ibu hamil. Dan kami juga sudah kordinasi dengan pihak keamanan disana, karena infonya terjadi penjarahan saat perjalanan pengiriman barang-barang bantuan. Untuk biaya pemberangkatan ke Lombok beserta barang-barang bantuan, tidak mengurangi sumbangan dari dermawan untuk koban gempa,” jelas dia.
Berdasar informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat Jakarta mencatat, jumlah korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, bertambah menjadi 392 orang.
Korban meninggal dunia tersebar di Kabupaten Lombok Utara 339 orang, Kabupaten Lombok Barat 30 orang, Kabupaten Lombok Timur 10 orang, Kota Mataram 9 orang, Kabupaten Lombok Tengah 2 orang, Kota Lombok 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang.
Sementara itu, korban luka-luka tercatat 1.353 orang. Dengan rincian 783 orang luka berat dan 570 orang luka ringan. Korban luka-luka paling banyak terdapat di Lombok Utara sebanyak 640 orang. Sedangkan, pengungsi tercatat 387.067 orang tersebar di ribuan titik.
Ratusan ribu jiwa pengungsi tersebut tersebar di Lombok Utara berjumlah 198.846 orang, Kota Mataram berjumlah 20.343 orang, Lombok Barat berjumlah 198.846 orang dan Lombok Timur berjumlah 76.506 orang.
Reporter : Tikno-Darsono
Editor : Putut