Malang Pagi
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
Malang Pagi

Menguak Tokoh Freemason di Koeboeran Londo Sukun

Makam Dr. Eyken dan istri di Koeboeran Londo menjadi bukti sejarah yang tidak diragukan bahwa Freemason pernah berkembang di Kota Malang.

by Red
5 Juni 2021
in Kota Malang, Wisata
Bagikan Berita

Logo jangka dan penggaris siku (simbol Freemason) pada nisan Dr. P.A.A.F Eyken. (Foto: Hariani/MP)

KOTA MALANG – malangpagi.com

Sebuah batu nisan berbahan granit terukir logo jangka dan penggaris siku ditemukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nasrani Sukun, kompleks pemakaman yang berlokasi di Jalan Sudanco Supriadi No. 38 Kota Malang. TPU ini dibangun pada masa Bouwplant III oleh arsitek Belanda, Herman Thomas Karsten.

Dalam buku “Malang Tempo Doeloe” karangan Dukut Imam Widodo, disebutkan bahwa Koeboeran Soekoen dibangun pada tahun 1918 dan merupakan relokasi dari pemakaman Eropa kuno di Goedang Weg (sekarang Jalan Trunojoyo).

Akibat tidak mampu lagi menampung jenazah, maka dibangunlah lokasi pemakaman baru, di mana Arek-Arek Malang menyebutnya Bong Londo, sebuah area pekuburan yang diperuntukkan bagi orang-orang Eropa yang berdomisili di Kota Malang.

Simbol Freemason terpampang jelas pada nisan Dr. P.A.A.F Eyken di lahan seluas 12 hektare itu. Berada di Blok D, makam Dr. Eyken berdampingan dengan sebuah makam yang memiliki bentuk, ukuran, dan bahan yang sama. Uniknya, makam tersebut tidak dibubuhi keterangan apapun.

Baca Juga :

Wakil Walikota Malang Dukung Dibentuknya Forkom Tata Kelola Lingkungan Heritage Kuburan Londo

Wakil Walikota Malang Dukung Dibentuknya Forkom Tata Kelola Lingkungan Heritage Kuburan Londo

18 Juni 2022
Peringati HUT ke-125, Gereja Kayutangan Bagikan Tali Asih Kepada Warga Kuburan Londo

Peringati HUT ke-125, Gereja Kayutangan Bagikan Tali Asih Kepada Warga Kuburan Londo

28 Mei 2022
Rumah Sakit Lavalette Dukung Vaksinasi Booster di Makam Sukun

Rumah Sakit Lavalette Dukung Vaksinasi Booster di Makam Sukun

25 April 2022
Pokdarwis Koeboeran Londo Gelar Baksos bagi Relawan Pemakaman Covid-19

Pokdarwis Koeboeran Londo Gelar Baksos bagi Relawan Pemakaman Covid-19

27 Februari 2022
Peringati Hari Ibu, Pokdarwis Koeboeran Londo Gelar Fashion Show Batik Sukun dan Bagikan Sembako Kepada Penjual Jasa

Peringati Hari Ibu, Pokdarwis Koeboeran Londo Gelar Fashion Show Batik Sukun dan Bagikan Sembako Kepada Penjual Jasa

21 Desember 2021
Load More
Makam Dr. Eyken dan istri. (Foto: Hariani/MP)

“Kendati makam di sebelah Dr. Eyken ini tanpa nama, waktu, dan tempat kelahiran maupun meninggal, namun bisa dipastikan itu adalah makam istrinya,” ungkap arkeolog sekaligus sejarawan Dwi Cahyono.

Pria yang juga anggota tim ahli cagar budaya itu meyakini, makam berlambang daun akasia yang melambangkan immortality of soul, yakni salah satu simbol yang juga dimiliki anggota Freemasonry adalah istri Dr. Eyken.

Hal ini karena pertimbangan bentuk bangunan yang sama. Lambang yang tertera pada batu nisan menyiratkan sosok yang dimakamkan di tempat itu adalah anggota Freemason. Di samping itu, adanya konsepsi Nasrani bahwa yang telah dijodohkan pantang dipisahkan manusia, dan tak jarang hal tersebut diimplementasikan hingga kematian.

Dr. Eyken bukanlah orang sembarangan. Seperti yang sering disinggung, bahwa anggota Freemason adalah orang-orang berstrata sosial tinggi, terpandang, memiliki pengaruh dan pekerjaan, serta terkesan eksklusif.

Dalam surat kabar Algemeen Handelsblad, 31 Oktober 1913 diberitakan mengenai penghargaan dan rasa terima kasih yang diberikan Dinas Kesehatan Masyarakat kepada Dr. Eyken, karena telah melakukan penelitian pemurnian biologi di Kebun Botani Bogor. Jasa-jasa Dr. Eyken tersemat dan tidak dilupakan.

Berita penghargaan kepada Dr. Eyken. (Sumber: inexbo.hl)

Tidak hanya itu, berita kematian sang apoteker pun dimuat di surat kabar Soerabaijasch Handelsblad. Menginformasikan bahwa Dr. Eyken meninggal di Pujon pada 29 Agustus 1934. Mantan direktur Volksapotheek ini terlebih dahulu akan diberkati di Loge Malang. Loge yang dimaksud adalah Loge Macconieke, sebelum disemayamkan di Kerkhof Sukun.

Pada batu nisan tertulis, sang tokoh lahir di Kediri pada 20 April 1869. Bisa dipastikan masa kecilnya di habiskan di kota tahu itu. Baru setelah beranjak dewasa Eyken hijrah ke Pujon untuk menjadi Apoteker.

Pada Buku karangan Steven (2004) yang berjudul “Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat Hindia Belanda di Indonesia”, disebutkan bahwa Freemason di Hindia Belanda merupakan bagian dari kaum elit komunitas Eropa yang disebut kaum tua.

Mereka adalah orang-orang yang sudah lama bekerja di kompeni dan lama tinggal di Indonesia. Oleh karena itu, banyak dari mereka yang kemudian menikah dengan wanita pribumi. Pada tahun 1780-1784, pegawai VOC mengalami mutasi di luar Batavia.

Dimungkinkan, ayah Eyken terkena mutasi dan bekerja di Kediri. Eyken menjadi seorang Mason karena sang ayah juga penganut aliran yang dibawa oleh Jacobus Cornelis Matthueu Radermacher itu.

Berita kematian Dr. Eyken. (Sumber: inexbo.hl)

Dr. Eyken adalah salah satu contoh mestizo, yakni anak yang lahir di tanah jajahan dan merupakan hasil perkawinan dari ayah berkebangsaan Eropa dan ibu pribumi.

Keberadaan Freemason di Malang bahkan di Indonesia sempat vakum. Lantaran saat pendudukan pada 1942-1945, Jepang menentang keras organisasi ini untuk tumbuh dan berkembang. Terlebih larangan ini mendapat dukungan dari Nazi selaku koalisi negara Matahari Terbit itu.

Eksistensi Freemason di tanah air semakin redup, diperkuat dengan Keputusan Presiden Nomor 264 Tahun 1962 tentang larangan organasisi Eropa untuk hidup di Indonesia.

Hingga akhirnya pada masa pemerintahan Presiden KH Abdul Rahmat Wahid (Gus Dur), Keputusan Presiden yang ditandatangani Ir. Soekarno tersebut dicabut, dan dikeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2000.

Alasan diberlakukan Kepres tersebut adalah sebagai penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM). Meskipun begitu, organisasi yang kerap dikaitkan dengan iluminati, zionisme, dan berbagai teori konspirasi itu sudah tidak pernah muncul lagi di Indonesia.

Makam Dr. Eyken dan istri di Koeboeran Londo, nama populer TPU Nasrani Sukun, menjadi bukti sejarah yang tidak diragukan bahwa Freemason pernah hidup, tumbuh, dan berkembang di Kota Malang.

 

Penulis : Hariani

Editor : MA Setiawan


Bagikan Berita
Tags: Dr. EykenFreemasonFreemason di MalangKoeboeran LondoKuburan LondoP.A.A.F EykenTPU Nasrani Sukun
ADVERTISEMENT

Related Posts

Pemkot Malang Segera Tetapkan Target Pembangunan Rumah Subsidi

Pemkot Malang Segera Tetapkan Target Pembangunan Rumah Subsidi

20 Oktober 2025

...

Pemkot Malang Dukung Pengembangan Wakaf Produktif di Kampus

Pemkot Malang Dukung Pengembangan Wakaf Produktif di Kampus

20 Oktober 2025

...

Sebagian Warga Nilai Jalan Tembus Griya Santa Sudah Jadi Kebutuhan Kota Malang

Jalan Tembus Candi Panggung Tersendat, Satpol PP Surati Warga Griya Santa

18 Oktober 2025

...

Hasil Survei KLHK, TPA Supit Urang Layak untuk Program Wasted Energy dan RDF

PSEL Terkendala, RDF Jadi Opsi Pengolahan Sampah Andalan Kota Malang

18 Oktober 2025

...

Hasil Survei KLHK, TPA Supit Urang Layak untuk Program Wasted Energy dan RDF

Hasil Survei KLHK, TPA Supit Urang Layak untuk Program Wasted Energy dan RDF

18 Oktober 2025

...

Menteri PKP Pastikan Wartawan Bisa Nikmati Program Rumah Rakyat

Menteri PKP Pastikan Wartawan Bisa Nikmati Program Rumah Rakyat

18 Oktober 2025

...

Bank Dunia Kucurkan Rp143 Miliar untuk Atasi Banjir di Kota Malang

DPUPRPKP Kota Malang Sebut Jalan Tembus di Candi Panggung Jadi Solusi Atasi Kemacetan

18 Oktober 2025

...

Load More
Next Post
Hill House Batu Akan Gelar Sunset Stream. Pelopor Event Musik Dengan Prokes

Hill House Batu Akan Gelar Sunset Stream. Pelopor Event Musik Dengan Prokes

Tudingan Wartawan Belum UKW Abal-Abal, Dibantah Dewan Pers

Tudingan Wartawan Belum UKW Abal-Abal, Dibantah Dewan Pers

ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Pedoman Siber
  • Redaksi

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • GAYA HIDUP

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

× Chat Admin