KOTA MALANG – malangpagi.com
Kamis siang (3/6/2021), Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sukorejo, Jalan Muharto, Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang mendapat kiriman tiga jenazah tanpa identitas dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) untuk dimakamkan.
Jenazah tanpa identitas yang biasa disebut Mr. X, lazim disematkan kepada jasad yang meninggal tanpa diketahui data diri maupun keluarganya, ataupun yang memiliki data diri namun ditolak oleh pihak keluarga.
Mayoritas adalah pengemis, gelandangan, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), atau anak jalanan. Biasanya meninggal karena sakit, kecelakaan, hanyut, bahkan korban tindak kriminalitas.
Sebelum dimakamkan, terlebih dahulu jenazah ditangani pihak kepolisian, sebelum kemudian dikirimkan kepada pihak rumah sakit untuk disimpan di lemari pendingin.
Setelah ditunggu selama rentang waktu tertentu dan tidak ada pihak keluarga yang mencari, baru jenazah diserahkan pada petugas pemakaman Prodeo, yang berada di TPU Sukorejo.
Makam Prodeo adalah blok khusus untuk memakamkan jenazah tanpa identitas. Di TPU Sukorejo, kawasan ini berada di blok 5, berada di sebelah timur dan jauh dari pemukiman warga atau makam umum lainnya.
“Kami mendapat kiriman tiga jenazah Mr. X dari Rumah Sakit Saiful Anwar yang merupakan kiriman dari Polsek Klojen” ungkap petugas pemakaman Prodeo, Sutikno kepada Malang Pagi, Kamis (3/6/2021).
Pria yang hampir 10 tahun menangani pemakaman Prodeo ini menjelaskan, sudah ada 17 jenazah yang Ia tangani sejak awal tahun ini. “Bulan Januari 3 jenazah, Februari 4, Maret 2, April 3, dan Juni ini sudah 3 jenazah,” urainya.
Makam Prodeo di TPU Sukorejo dikelola oleh UPT Pengelolaan Pemakaman Umum (PPU), yang berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup.
Ditemui terpisah, Kepala UPT PPU Kota Malang menjelaskan, bahwa segala biaya pemakaman Prodeo ditanggung oleh negara, sesuai Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Pemakaman.
“Petugas pemakaman Prodeo ini adalah pahlawan. Siapa yang akan memakamkan jenazah Mr. X ini jika bukan para petugas Prodeo,” jelasnya.
Medan yang dilalui untuk menguburkan jenazah di pemakaman Prodeo ini memang cukup berat. Karena harus melalui jalan terjal, dan kadang becek jika musim penghujan tiba. Medan tersebut harus ditempuh dengan berjalan kaki, karena ruas jalan yang sempit sehingga tidak bisa dilalui mobil ambulans.
Uniknya, setiap makam hanya terdapat satu buah batu nisan yang ditulis dengan keterangan nomor sandi. “Nomor sandi ini kita singkat NS untuk memudahkan jika nantinya ada pihak keluarga yang mencari. Jadi langsung bisa ditemukan,” ungkap salah satu petugas Prodeo, Pramu.
Reporter : Hariani
Editor : MA Setiawan