
SAMPANG – malangpagi.com
Kondisi sejumlah ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri Tambelangan 3, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang sangat memprihatinkan. Plafon atapnya sudah banyak yang copot dan kayu penyangganya sudah lapuk, sehingga rentan ambruk. Kondisi ini jelas membahayakan keselamatan siswa-siswi yang belajar di sekolah tersebut.
Keadaan sekolah yang memprihatinkan berdampak pada penurunan jumlah siswa. “Orang tua dan wali murid mengkhawatirkan keselamatan putra-putrinya. Terlebih melihat kondisi atap sekolah yang rentan ambruk,” ungkap Sri Handayani, Kepala Sekolah SDN Tambelangan 3, saat ditemui Malang Pagi, Sabtu (12/9/2020).
Sejak empat tahun silam, jumlah siswa SDN Tambelangan 3 semakin menurun. Selain disebabkan oleh kondisi sekolah, juga karena jumlah kelahiran yang rendah, serta banyak berdiri sekolah swasta di sekitarnya.
“Guru-guru di sini secara swadaya dan gotong-royong melakukan beberapa perbaikan kecil, serta mengecat dinding. Tujuannya untuk menarik minat wali murid agar mendaftarkan anaknya untuk bersekolah di sini,’ terang Sri.

Selama ini, pihak sekolah mengaku tidak pernah mendapat bantuan berupa penambahan ruang kelas baru, rehabilitasi, serta meubeler bangku dan kursi dari dinas terkait. Sri mengaku, sekolah saat ini sangat kekurangan meja dan bangku.
“Diperparah lagi, sekolah ini berdiri di tanah hak milik warga. Sehingga tidak pernah mendapat bantuan, baik sarana maupun prasarana,” imbuhnya.
Menurut Sri, sudah sering dilakukan mediasi untuk menyelesaikan status tanah sekolah tersebut. Namun hingga saat ini tidak ada penyelesaian. Beruntung, pemilik tanah masih memberi toleransi dan tidak pernah mengganggu proses belajar mengajar.
“Pemilik tanah mematok harga tanah ini sebesar Rp300 Juta. Tetapi pihak Pemerintah Daerah dan Dinas Pendidikan mengaku tidak memiliki anggaran untuk pembebasan lahan,” jelas Sri.
Tahun ini, SDN Tambelangan 3 memiliki total 101 siswa, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.
“Kami berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang dapat membantu memberi jalan keluar untuk permasalahan di SDN Tambelangan 3 ini. Kasihan siswa-siswi kami. Apa harus menunggu timbul korban dulu baru nanti diperbaiki?” pungkasnya.
Penulis : Widodo
Editor : MA Setiawan