
KOTA MALANG – malangpagi.com
Sebelumnya, Walikota Malang Sutiaji menyatakan pihaknya belum memiliki blue print terkait drainase. Namun kini, pria kelahiran Lamongan tersebut mengaku bahwa Pemerintah Kota Malang bakal menyelesaikan blue print drainase pada tahun ini.
“Insyaallah, akan selesai tahun ini. Ini masih dalam pengerjaan,” jawabnya singkat kepada Malang Pagi, usai mengikuti Safari Ramadan di Masjid Fattahillah Sawojajar, Kamis (7/8/2022).
Sehari sebelumnya, dalam kegiatan jaring aspirasi bersama masyarakat di Masjid Fatimah, Jalan Simpang Sulfat Barat, Sutiaji menyampaikan bahwa pihaknya sejak awal 2019 telah memprioritaskan penanganan banjir.
“Progresnya itu, bagaimana mengatasi banjir di beberapa titik. Ketika, awal 2019, kami dikasih PR ada 31 titik banjir di Kota Malang. Kami sudah menyelesaikan 12 titik. Harusnya masih tersisa 19 titik. Tapi di 2020 malah bertambah 11 titik. Jadi terkesan kami jalan di tempat,” beber Sutiaji.
“Harapannya, di 2020 kami tancap gas dalam penanganan banjir. Tetapi di tahun itu pandemi melanda. Anggaran direfocusing, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga turun,” imbuhnya.
Sutiaji pun mengungkapkan, banjir yang terjadi di Kota Malang adalah sebuah ironi. Pasalnya kota ini terletak di ketinggian 440–660 meter di atas permukaan laut.
“Banjir terjadi karena lahan yang dulunya menjadi resapan air, kini beralih fungsi menjadi rumah dan bangunan pencakar langit,” ucap orang nomor satu di Kota Malang tersebut.
Pihaknya mengaku sudah memrogramkan penanganan banjir, dengan menargetkan 20 titik sumur resapan yang harus ada di setiap kelurahan. “Kami juga sudah menargetkan setiap kelurahan untuk membuat sumur resapan. Agar titik-titik tersebut dapat menampung air,” jelas Sutiaji.
Beberapa bulan terakhir, intensitas hujan di Kota Malang memang cukup tinggi dan menyebabkan genangan air di banyak titik. Daerah yang menjadi langganan banjir antara lain wilayah Jalan Sukarno Hatta, Sudimoro, Kedawung, Sulfat, Sawojajar, dan beberapa titik lainnya.
Tingginya curah hujan yang turun juga menyebabkan sejumlah plengsengan jebol, jembatan ambrol, mobil hanyut, dan berbagai kerugian lainnya.
Menanggapi hal tersebut, pejabat Walikota Malang mengaku bahwa pihaknya sudah berupaya. “Semoga blue print drainase dapat terselesaikan. Banjir Sukarno Hatta dan beberapa titik lainnya dapat teratasi tahun ini,” tandas Sutiaji. (Har/MAS)