
KOTA MALANG – malangpagi.com
Genderang gerakan moral yang dilakukan KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) berkumandang di sejumlah daerah. Kelompok tersebut mengklaim, hal itu mereka lakukan demi keselamatan bangsa dan negara. Namun di beberapa daerah, juga muncul aksi-aksi penolakan terhadap keberadaan KAMI.
Situasi ini sontak membuat banyak pihak kemudian angkat bicara. Salah satunya adalah Pemuda Pancasila Kota Malang.
Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Malang, H. Agus Sunar Dewabrata, SH. berpendapat, sebagai sebuah gerakan yang mengklaim mengatasnamakan moral, perwujudannya seharusnya mengedepankan etika moral itu sendiri.
“Kami berharap, segala bentuk gerakan yang mengatasnamakan moral, tidak dinodai dengan cara yang gaduh. Serta melanggar batas aturan yang berlaku dan terkesan tendesius,” ujar pria yang akrab dipanggil Nanang Sumba ini kepada Malang Pagi, Kamis (10/9/2020).
Menurutnya, masyarakat sekarang sudah cerdas menilai dan menyikapi dengan bijak segala sesuatu yang terjadi. Masyarakat tidak akan bersimpati, jika ternyata teriakan gerakan moral tersebut memiliki agenda terselubung di baliknya.
“Pemuda Pancasila Kota Malang sendiri tegas menolak keberadaan gerakan organisasi atau kelompok yang mempunyai niatan memecah belah bangsa. Begitu juga dengan segala bentuk provokasi yang membuat kegaduhan dan keresahan di masyarakat, khususnya di Kota Malang,” tegas Nanang Sumba.
Ditambahkan, penegakan hukum sangat diperlukan saat ini. Terutama untuk menindak tegas oknum-oknum yang terbukti melakukan provokasi, memecah belah bangsa, dan merongrong keutuhan NKRI.
“Melalui aksi GERAM BERSATU (Gerakan Aksi Solidaritas Arek Malang Bersatu), Pemuda Pancasila Kota Malang siap menjalin komunikasi dan bersinergi dengan aparat keamanan, demi terwujudnya situasi aman dan kondusif. Dalam satu komando, PP juga siap turun di jalan guna mempertahankan ketentraman Kota Malang,” tandasnya.
Nanang Sumba mengajak semua elemen masyarakat untuk turut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Karena hal tersebut sangat penting, sebagai fondasi untuk bangkit di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Penulis : Doni Kurniawan
Editor : MA Setiawan