
KOTA MALANG – malangpagi.com
Salah satu tokoh agama Kristen yang tergabung dalam Ormas Malang Bersatu, Pendeta Chairul Anwar menyampaikan, selama ini orang Kristen sering dianggap sebagai minoritas. Tetapi dirinya mengaku hadir tanpa merasa sebagai kaum minoritas. Karena menurutnya, Ormas Malang Bersatu sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.
Hal itu disampaikan Chairul Anwar saat audiensi Ormas Malang Bersatu bersama Ketua DPRD Kota Malang, Polresta Kota Malang, dan Kodim 0833 Kota Malang, yang digelar di lantai 1 Gedung DPRD Kota Malang, Senin (31/8/2020) pagi
Audiensi bertujuan untuk memperat persatuan dan kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Juga untuk menolak segala bentuk ancaman dan gangguan dari kelompok-kelompok radikal, pengusung paham khilafah, dan separatisme.
“Saya hadir di sini untuk menunjukkan, bahwa orang Kristen bukanlah minoritas. Perilaku kami mencerminkan Kristus. Yang pada intinya, harus selalu mengasihi dan menyayangi sesama,” ungkap pendeta yang biasa dipanggil Tembel ini.
Pendeta Chairul Anwar mengaku terketuk untuk menjadi wakil tokoh Kristen di garda terdepan, dalam menolak paham-paham yang dapat memecah-belah keutuhan NKRI, serta paham-paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila dan UUD 1945.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kinerja TNI Polri dalam menjaga kondisi kondusif dan toleransi di Kota Malang. Kamipun mengajak teman-teman dari elemen agama Kristen dan Katolik, untuk turut berpartisipasi menolak paham-paham yang dapat merongrong kedaulatan NKRI,” pungkas pemilik Bakso Cwi Mie Edan itu.
Penulis : Doni Kurniawan
Editor : MA Setiawan