
KOTA MALANG – malangpagi.com
Sekolah dalam jaringan (daring) menimbulkan persoalan tersendiri, saat orang tua siswa tidak mempunyai dana lebih untuk membeli kuota internet. Tugas sekolah menjadi terhambat dan media interaksipun menjadi terbatas.
Namun sekarang, warga yang berlokasi di sekitar Kampung Budaya Polowijen (KBP), Blimbing, Kota Malang dapat sedikit bernapas lega. Pasalnya telah tersedia fasilitas wifi gratis di KBP yang dipasang oleh Komunitas Solidaritas Daring, sehingga dapat dimanfaatkan para siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
Komunitas Solidaritas Daring yang digagas oleh Teguh Kiswanto, Kenjo Ayu Wulandari dan Ahmad Faried di Kota Malang ini, terbentuk dari keresahan yang timbul akibat ketidakpastian sistem belajar sekolah di masa pandemi Covid-19. Sekolah daring malah menjadi beban tersendiri bagi warga dan siswa sekolah, sehingga pengerjaan tugas-tugas sekolah menjadi tidak optimal.
“Minggu ini sudah lima titik kami pasang, dan KBP menjadi prioritas. Harapannya, apa yang dilakukan Komunitas Solidaritas Daring di masa pandemi ini menjadi bukti nyata dalam mempermudah siswa-siswi untuk belajar daring. Selain itu, fasilitas ini juga bermanfaat untuk pengembangan usaha” ungkap Teguh Kiswanto, yang ditemui saat mengecek langsung pemanfaatan wifi gratis pada Jumat (28/8/2020) lalu.
Ditemui Malang Pagi pada Rabu (2/9/2020), salah satu warga KBP, Ikbar Gelish Bramasta, siswa Jurusan Seni Tari SMKI Kasihan Yogyakarta merasa sangat terbantu dengan adanya fasilitas wifi gratis. “Saya dapat melakukan Zoom Meeting saat ada tugas tentang pelajaran gerak tari,” ujar Ikbal.
Demikian pula Mutiara Sabrina, siswi SMA Labolatorium Kota Malang yang mengaku sekarang dirinya mudah dalam mengirim tugas-tugas sekolah secara daring.

Berbeda halnya dengan Mega Putri Aulia, siswi SMKN 5 Kota Malang yang merasa senang, karena setiap hari bisa bertemu dengan teman-temannya para penari di KBP.
Fasilitas wifi gratis juga dimanfaatkan oleh Chanin Mazidah, warga KBP yang saat ini menjadi petugas Sensus Penduduk 2020, untuk menyetor dan mengaktualisasi data.
Sementara Atim Susena yang menjadi petugas pendataan pemanfaatan wifi gratis, berencana mengajak warga untuk belajar bisnis daring dengan menjual produk-produk dari KBP, berupa topeng, batik, lukisan, kaos, serta berbagai kerajinan tangan karya warga Polowijen.
“Wifi gratis di KBP sebenarnya sudah digunakan sejak Jumat dan Sabtu (28-29/8/2020) lalu di acara Sesekaran Topeng Malang, yang diadakan secara virtual. Sehingga kegiatannya menjadi lancar.” ungkap Isa Wahyudi, penggagas Kampung Budaya Polowijen.
“Anak-anak juga memanfaatkan wifi untuk sekolah daring. Jumlahnya makin bertambah tiap hari,” lanjut pria yang akrab di panggil Ki Demang itu.
Sekretaris KBP, Nina menambahkan, “Rencana ke depan, KBP akan rutin menyelenggarakan sarasehan budaya dan kegiatan pementasan secara virtual.”
Penulis : Christ
Editor : MA Setiawan