LUMAJANG – malangpagi.com
Setelah menggelontorkan bantuan di posko 3 Pemuda Pancasila (PP) Lumajang kepada warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, rombongan PP Kota Malang langsung bertolak menyalurkan bantuan ke posko pengungsian terdekat.
Selain memberikan bantuan sosial, personel PP Kota Malang juga berinteraksi dengan beberapa warga di pengungsian. Salah satunya dengan Surati (49), warga Dusun Bondeli Utara, yang mengaku senang dengan kehadiran ormas PP Kota Malang di tengah-tengah masyarakat.
“Personel PP sangat ramah. Nuansa keakraban ditunjukkan tanpa sekat. Kehadiran mereka memberi motivasi kepada kami untuk tetap sabar dan tabah dalam menghadapi ujian ini,” ujarnya, Rabu (8/12/2021).
Sejak erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember lalu, Surati sudah berpindah tempat pengungsian sebanyak dua kali. Sebelumnya, dirinya tinggal selama dua hari di Balai Desa, dan sudah tiga hari terakhir menempati sebuah kantor koperasi yang disulap menjadi posko penampungan pengungsi di bawah koordinasi PAC PP Candipuro Lumajang.
“Sebetulnya hunian saya tidak mengalami kerusakan parah. Hanya terdampak abu vulkanik sangat tebal. Sedikit lebih beruntung dibandingkan beberapa tetangga sekitar,” ungkapnya.
Meskipun aktivitas Gunung Semeru semakin meningkat, Surati yang sehari-bekerja sebagai petani itu dengan tegas tidak berniat untuk pindah domisili.
“Kalau rumah dan sawah masih ada. Tidak ada niatan pindah ke daerah lain. Mengingat mata pencaharian untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari ada di sana,” terangnya.
Ia pun menerangkan, selama tinggal di posko pengungsian, semua kebutuhan terjamin. Sedangkan untuk kembali ke rumah, pihaknya masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pihak terkait.
Di kesempatan yang sama, Plt Penanganan Bencana MPC PP Lumajang Johari Irianto menjelaskan bahwa posko di Kecamatan Candipuro ada dua versi, yaitu yang berasal dari relawan dan dari instansi. Titik-titik posko yang tersebar cukup banyak jumlahnya.
“Yang rekan-rekan PP Kota Malang datangi saat ini adalah posko penampungan warga terdampak erupsi Gunung Semeru yang berlokasi di Candipuro. Total untuk saat ini pengungsi yang ada sebanyak 191 orang. Semuanya di bawah koordinasi Ketua PAC PP Candipuro Lumajang,” jelasnya.
Jumlah kepala keluarga (KK) terdampak di Kecamatan Candipuro sekitar 900 hingga 1.500 KK. “Posko di sini merupakan sentral, karena lokasinya tidak jauh dari wilayah terdampak. Namun banyak yang mengungsi ke kecamatan lain yang lokasinya agak jauh. Selain itu diketahui Gunung Semeru masih mengeluarkan abu vulkanik dan awan panas, apalagi malam hari curah hujan cukup lebat. Warga yang semula ingin kembali ke rumah mereka pun memilih balik ke penampungan,” papar Johari.
“Saat ini Pemuda Pancasila Lumajang telah mendirikan tiga posko. Alhamdulillah, hingga detik ini sinergi dengan Kadin, La Nyalla Academia, dan Bara JP berjalan sangat baik. Antusiasme anggota PP dari berbagai daerah pun sangat responsif dalam membantu PP Lumajang menangani bencana alam erupsi Gunung Semeru,” lanjutnya.
Johari berharap musibah segera berlalu, dan alam kembali bersahabat. “Semoga juga jalur Lumajang–Malang kembali tersambung. Sehingga nantinya komunikasi dan koordinasi dengan PP Kabupaten maupun Kota Malang dapat kembali lancar,” tandasnya. (DK99/MAS)