KOTA MALANG – malangpagi.com
Setelah mendapatkan Piala Adipura sebanyak 2 kali berturut-turut yakni Piala Adipura 2022 dan Piala Adipura 2023 untuk kategori Kota Besar. Ke depan, Pj Walikota Malang Wahyu Hidayat menargetkan Piala Adipura Kencana 2024 dapat mendarat di Bhumi Arema. Hal ini disampaikan Wahyu Hidayat saat memberikan sambutan usai Kirab Adipura yang dimulai dari Balaikota Malang dan berakhir di Kantor Dinas Lingkungan Hidup, Jalan Bingkil Nomor 1, Kota Malang, Jumat (8/3/2024).
Dalam sambutannya, Ia mengungkapkan bahwa nilai yang diperoleh Kota Malang sebesar 84. Padahal, untuk dapat mencapai Adipura Kencana membutuhkan poin minimal 85. “Kota Malang nilainya 84, untuk dapat meraih Adipura Kencana harus mendapatkan poin 85. Kurang satu tingkat lagi. Kami sudah memenuhi indikator mulai perkantoran, perdagangan, pendidikan, TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) dan semuanya nilainya bagus. Tinggal menyemangati pendekar-pendekar kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan perangkat daerah lainnya,” jelas Wahyu
Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan antara lain pengolahan sampah yang efektif dan efisien, peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan taman kota, pengurangan pencemaran udara dan air serta peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk berbenah diri dalam menjaga lingkungan. Selain itu, agar Adipura Kencana dapat diraih maka perlu dilakukan inovasi yang melibatkan masyarakat.
“Sebenarnya, kami sudah melakukan terobosan-terobosan terutama dari komunitas, hanya dari pihak KLHK menilai masih belum memasyarakat. Untuk itu, akan kami dorong inovasi dan terobosan agar dapat menyasar masyarakat luas dan kita viralkan,” tutur Wahyu Hidayat.
Kemudian, dalam kesempatan tersebut. Ia menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua elemen masyarakat, pemerhati, penggerak, praktisi dan komunitas lingkungan, Ketua dan anggota DPRD, TNI POLRI dan semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah). “Pencapaian ini adalah bentuk dari berselaras. Tidak hanya DLH saja tetapi kita berselaras dengan semua pihak untuk mendapatkan Piala Adipura ini, karena Kota Malang akan menjadi Kota Berkelas,” tegasnya.
Baginya, dalam setiap penghargaan tentu ada dedikasi, kerja keras dan berselaras serta kolaborasi dari berbagai pilar. “Penghargaan ini bukanlah akhir dari perjuangan namun adalah awal babak baru untuk melakukan pengolahan lingkungan dan melakukan langkah-langkah kongkret dalam menjaga kelestarian lingkungan untuk menjadikan Kota Malang kota yang bersih, asri, hijau, nyaman, berkelanjutan dan mendukung kota yang berkawasan lingkungan,” tandasnya.
Sementara itu, Noer Rahman Wijaya selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang mengatakan bahwa berdasarkan regulasi untuk mendapatkan Adipura Kencana, Kabupaten atau Kota harus meraih Piala Adipura selama 3 kali berturut-turut. Baru, bisa mengajukan Piala Adipura Kencana atau bisa menempuh dengan cara melibatkan semua aspek dengan mengembangkan kegiatan yang melibatkan seluruh masyarakat.
“Inovasi dan pengembangan sudah coba kami masukkan, namun beberapa klasifikasi dan verifikasi yang dilakukan dari Tim Juri bahwa inovasi ini belum melibatkan semua masyarakat. Hal ini, akan kami jadikan catatan dan evaluasi serta kami laporkan kepada pimpinan,” ucap Noer Rahman kepada awak media.
Pihaknya, akan melibatkan semua aspek masyarakat sehingga bisa dinyatakan Pemerintah bersama masyarakat bisa menjaga kebersihan dan kesehatan di lingkungannya.
Dalam perhelatan tersebut, selain Kirab Adipura juga dilakukan pemberian Tali Kasih kepada Pramu Kebersihan yang akan purna di tahun 2024. Acara juga dimeriahkan dengan hiburan musik yang menambah meriah dan semaraknya acara. (Har/YD)