
KOTA MALANG – malangpagi.com
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Koeboeran Londo, bekerja sama dengan Ikatan Wartawan Republik Indonesia (IWARI), menggelar bakti sosial bagi relawan pemakaman Covid-19 dan penggali kubur, di Mako Koeboeran Londo, Jalan S Supriadi No. 38 Kota Malang, Sabtu (26/2/2022).
Diungkapkan Sekretaris Pokdarwis Koeboeran Londo, Andri Agus Jatmiko, pihaknya bersama IWARI menyediakan 135 paket sembako, terdiri dari 110 paket beras dari Aksi Cepat (ACT) Malang dan 25 paket sembako dari Rumah Sakit Lavalette, untuk dibagikan kepada para relawan pemakaman Covid-19 dan penggali kubur. Kegiatan sore itu juga didukung Surya Nation yang menyediakan panggung lengkap dengan sound system.
“Tujuan bakti sosial ini adalah untuk memberikan perhatian lebih kepada relawan pemakaman Covid-19 dan penggali kubur, yang merupakan garda terakhir dalam perjuangan melawan virus korona,” ucap Andri kepada Malang Pagi.
Dirinya menuturkan, selama ini tidak banyak pihak yang memperhatikan jasa, perjuangan, dan kesejahteraan relawan pemakaman Covid-19 dan penggali kubur. Padahal mereka telah bertaruh nyawa dan mencurahkan tenaga untuk melakukan penguburan jenazah yang terkonfirmasi Covid-19.
Di sisi lain, Andri berharap kegiatan sosial semacam ini terus berlanjut, agar kepariwisataan di Koeboeran Londo mampu memberikan dampak sosial yang positif yang dapat dirasakan masyarakat.
“Acara ini terselenggara atas dukungan stakeholder, baik pemerintah maupun swasta. Semoga langkah awal di 2022 ini mampu membuat Pokdarwis Koeboeran Londo terus berkibar dan lebih dikenal sebagai destinasi wisata sejarah dan religi, meskipun dalam kondisi pandemi,” harapnya.
Apresiasi pun diberikan Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum (PPU) Kota Malang, Subaedi. “Terimakasih kami ucapkan, kepada Pokdarwis Koeboeran Londo dan IWARI, serta stakeholder lainnya. Bentuk kepedulian ini sangat berarti bagi teman-teman relawan Covid-19 maupun penggali kubur. Semoga gelaran ini tidak berhenti sampai di sini,” tuturnya.
Pria kelahiran 7 Juli 1970 itu menyampaikan, relawan pemakaman Covid-19 telah bekerja tanpa lelah. Meskipun kondisi hujan hingga tengah malam mereka tetap semangat bekerja.
“Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Berkat mereka, pemakaman Covid-19 di Kota Malang dapat terlaksana. Apalagi saat ini pemakaman Covid-19 mengalami kenaikan,” tegas Subaedi.
Sementara itu, perwakilan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Endang Sumarlik menyambut baik digelarnya bakti sosial saat pandemi ini.
“Kami angkat topi kepada Pokdarwis Koeboeran Londo dan pihak-pihak yang membantu. Yang masih berbagi bersama saudara-saudara kita, utamanya relawan pemakaman Covid-19 dan para penggali kubur, di masa pandemi ini,” tuturnya.
Endang, yang juga adalah pejabat fungsional Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Muda itu, mengatakan jika Koeboeran Londo merupakan salah satu destinasi wisata tematik Kota Malang yang memiliki keunikan, berupa sebuah tempat pemakaman. Dengan keunikan ini, pihaknya berharap Koeboeran Londo menjadi destinasi wisata unggulan Kota Malang.
“Di Kota Malang ada 22 Kampung Tematik, yang memiliki tema dan karakter masing-masing. Dengan keunikan yang melekat di Kampung Tematik Koeboeran Londo, kami berharap dapat menjadi salah satu wisata unggulan Kota Malang. Apalagi banyak tokoh-tokoh besar yang dimakamkan,” beber Endang.
Perempuan berkacamata itu menambahkan, gelaran pariwisata yang masuk dalam event pariwisata tetap diselenggarakan oleh kampung-kampung tematik yang ada di Kota Malang. Hal ini untuk menunjukkan kepada masyarakat, bahwa Pokdarwis di Kota Malang tetap bergeliat meskipun di tengah pandemi.
Selaras dengan itu, Ketua DPP IWARI Jawa Timur, Jeffana Achmad Pakaya mengatakan, gelaran bakti sosial ini sebagai bentuk penghargaan terhadap apa telah yang dilakukan relawan Covid-19 maupun penggali kubur.
“Dalam rangka peringatan Hari Pers, kami ingin merayakan dengan berbagi bersama para relawan Covid-19 dan para penggali kubur, yang telah berjasa memakamkan jenazah terkonfirmasi Covid-19. Perjuangan mereka tidaklah mudah, dan tentunya patut kami apresiasi,” tutur Jeffana.
Dirinya pun memuji konsep pariwisata di tengah pemakaman, dan Koeboeran Londo menjadi destinasi wisata unggulan Kota Malang. “Sejak dulu, Bong Londo ini sudah menarik. Pada 80an silam, saya sudah menyusuri Makam Sukun ini. Kami dukung sepenuhnya Koeboeran Londo ini menjadi destinasi wisata sejarah. Apa yang sudah ada tetap dipertahankan, tentunya dengan sejumlah pembenahan dan peningkatan,” terangnya.
Kegiatan bakti sosial dilaksanakan secara sederhana, meskipun berlangsung di tengah hujan deras dan sempat diwarnai insiden listrik padam.
Baksi dihadiri antara lain oleh Lurah Sukun, perwakilan Gereja Paroki Hati Kudus Yesus Malang, perwakilan Gereja Kristen Jawi Wetan, perwakilan tim penggali makam, linmas Kelurahan Sukun, serta dimeriahkan oleh penampilan Sanggar Seni Sardulo Djojo. (Har/MAS)