KOTA MALANG – malangpagi.com
Anggota DPRD Kota Malang, Nurul Setyowati mendorong kegiatan warga yang positif dan dapat memberikan dampak secara ekonomis. Politisi PDI Perjuangan ini menyampaikan bahwa kemandirian warga sangat penting untuk mengais rezeki, seperti halnya yang dilakukan warga RW 02 Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang yang menggelar Festival Lowokmojo Tempoe Doeloe.
“Acara yang dikemas dengan menyuguhkan stan-stan dengan konsep jajanan lawas didukung penataan setting tempoe doeloe merupakan satu kreativitas yang dapat memberikan nilai ekonomi,” ujarnya saat ditemui Malang Pagi di tengah-tengah menghadiri Festival Lowokmojo Tempoe Doeloe, Rabu (19/07/2022).
Di samping itu, anggota legislatif Dapil Lowokwaru ini menyebut Festival Lowokmojo Tempoe Doeloe merupakan event yang menjadi pengobat rindu kembali ke masa dulu.
“Di dalam modernisasi ini. Kita jangan lupa masa-masa dulu. Jadi dari konsep ini, mulai dari makanan, jajanan, dan tempat yang sudah dibentuk sedemikian rupa. Kami dari legislatif, berharap Disporapar Kota Malang juga dapat mensupport berupa anggaran,” harap Nurul.
“Itu yang penting karena kegiatan itu dapat menjadi sukses, jika ditopang dengan anggaran,” tegasnya.
Ia mengungkapkan jika Festival Lowokmojo Tempoe Doeloe merupakan pionir di Kelurahan Mojolangu untuk dapat meningkatkan budaya kesenian dan budaya pariwisata yang dapat mengangkat Kota Malang. “Kami selaku legislatif mengharapkan dari Pak Lurah untuk mendorong warganya dapat melakukan hal seperti ini karena dapat meningkatkan UMKM. Tentunya melalui pendekatan-pendekatan,” ujarnya.
“Kita tahu Kota Malang tidak memiliki destinasi wisata alam. Jadi, event ini bisa dimunculkan. Sebenarnya tidak hanya di Mojolangu saja, di beberapa wilayah di Kota Malang ikon-ikon sudah muncul. Kami mengharapkan dengan event – event di Kota Malang dapat menarik wisatawan,” harap Nurul.
Selaras dengan hal tersebut Camat Lowokwaru Rudi Cahyono Catur Utomo turut mengapresiasi kegiatan uri-uri budaya ini. “Kami mengucapkan terimakasih kepada warga RW 02 Kelurahan Mojolangu yang masih melestarikan kebudayaan. Artinya, kebiasaan yang bagus yang harus tetap diuri-uri dan kami menyambut baik kebiasaan ini. Semoga bisa tetap berlangsung dari tahun ke tahun dan diamalkan di kehidupan masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Darmaji mengatakan bahwa Festival Lowokmojo Tempoe Doeloe merupakan acara perdana. “Dan kami tidak menyangka antusias warga bisa seramai ini. Mudah-mudahan dengan keramaian seperti ini menjadi dasar untuk penyelenggaraan di tahun-tahun mendatang,” tutur Darmaji.
Dirinya membeberkan alasan mengangkat tema tempoe doloe lantaran teringat pesan nenek moyang yang mengamanahkan agar Ibu-Ibu di Lowokmojo dapat terus mempertahankan citra rasa kuliner yang menjadi ciri khas Lowokmojo. (Har/YD)