KOTA MALANG – malangpagi.com
Instrumen pengaman kontestasi demokrasi terus mempersiapkan dini pada 258 hari menjelang Pemilu 2024. Hal ini demi mewujudkan Pemilu yang aman dan damai.
Polresta Malang Kota bersama TNI dan Pemerintah Kota Malang juga tak kalah serius dalam merancang sistem pengamanan, guna menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi. Terutama dalam menghadapi situasi kontinjensi agar tetap situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif tetap terpelihara.
Untuk mewujudkan itu semua, Polresta Malang Kota, Sat Brimob Polda Jatim, TNI, dan Pemkot Malang serta stakeholder terkait menggelar simulasi Sispamkota (Sistem Pengamanan Kota) yang diikuti tak kurang dari 850 personel gabungan.
Dalam simulasi tersebut, diskenariokan sejumlah kantor pemerintahan, pertokoan, dan bank di Kota Malang diserang massa. Tak hanya menyerbu fasilitas publik, massa pun bersitegang dengan pihak kepolisian.
Ratusan orang berpakaian serba hitam turun ke beberapa ruas jalan di Kota Malang. Mereka nampak bermuka serius dan membawa sejumlah bendera. Sejumlah kantor pemerintahan, seperti kantor KPU, kantor Bawaslu, bank, hingga mall menjadi sasaran amukan massa.
“Ini adalah kegiatan sistem pengamanan Kota Malang yang 258 hari lagi menuju Pemilu 2024. Saat ini harus benar-benar kita persiapkan,” kata Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto, Rabu (31/5/2023).
“Dari kemarin adalah gladi, dan sekarang adalah pelaksanaannya. 850 personel gabungan TNI-Polri dan seluruh Pemkot Malang terlibat di dalam pelaksanaan Sispamkota,” ungkap pria yang akrab disapa Buher itu.
Situasi lain, yakni persiapan pengamanan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Di mana anggota polisi melakukan sejumlah simulasi pengamaman mulai sebelum Pemilu hingga pascapemilihan.
Dalam simulasi tersebut, beberapa anggota KPU menjadi korban penyanderaan. Namun dengan sigap, tim Macan dari Batalyon B Satbrimobda Polda Jawa Timur menyelamatkan korban dan menangkap pelaku penyanderaan.
“Bagaimana tadi kita sama-sama melihat, KPU, Bawaslu, termasuk situasi yang terjadi adanya aksi unjuk rasa berujung penjarahan, berujung penyanderaan, itu sudah dilakukan termasuk situasi kamtibmas,” beber Buher.
Tak hanya menyiapkan antisipasi keamanan, Polresta Malang Kota juga menyiapkan simulasi ketika terjadi kebakaran akibat arus pendek listrik. Di situ, Polresta Malang Kota bekerjasama dengan Damkar dan PLN berupaya mengantisipasi terjadinya kebakaran. (Red)