KOTA MALANG – malangpagi.com
Menjelang Ramadan 1445 Hijriah, TPU (Tempat Pemakaman Umum ) Samaan yang berada di bawah naungan UPT Pengelolaan Pemakaman Umum Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang ramai dikunjungi peziarah, yang datang baik dari dalam maupun luar Kota Malang.
Berdasarkan pantauan Malang Pagi, Senin (11/2/2024), ribuan peziarah berjubel sejak pagi hingga sore hari. Kendaraan roda dua dan roda empat tampak berjejal untuk mendapatkan tempat parkir di area TPU Samaan. Tak ayal, sepanjang Jalan Mawar menuju arah Jalan Sendang Biru pun macet total. Begitu pula kendaraan tampak antre di sepanjang Jalan Gilimanuk menuju Jalan Tawangmangu.
Dwi Hadi Prayitno selaku Juru Kunci TPU Samaan mengatakan, puncak kedatangan para peziarah diprediksi pada Senin (11/3/2024). “Memang, kami perkirakan terjadi crowded pada hari ini (Senin, 11/3/2024), karena besok sudah awal Ramadan dan bertepatan pula dengan Hari Besar Nasional. Apabila Sabtu kemarin (9/3/2024), kebanyakan peziarah datang dari luar kota, dilanjutkan keesokan harinya (Minggu, 10/3/2024),” beber Dwi.
Menurutnya, jumlah peziarah tahun ini meningkat dibanding tahun lalu. Pihaknya pun mengaku telah melakukan persiapan, agar para pengunjung dapat berziarah dengan aman dan nyaman. “Kami menerjunkan sejumlah personel untuk menjaga kebersihan TPU Samaan. Mulai dari penyapuan di sepanjang jalan menuju makam hingga di jalan petak sisi kiri makam. Selain itu, kami juga melakukan pemotongan rumput liar agar tidak terlihat rimbun,” terangnya.
Dirinya tidak menampik, jika kebersihan di area TPU Samaan kurang maksimal, lantaran hanya ada tiga personel untuk menangani lahan seluas 57.829 meter persegi. “Kami kekurangan personel. Namun kami berusaha semaksimal mungkin agar TPU Samaan terlihat bersih dan indah, sehingga peziarah pun nyaman,” ujar Dwi.
Dirinya memperkirakan jumlah kunjungan selama tiga hari mencapai 14 ribu orang, yang dimulai sejak Sabtu hingga Senin. Untuk menyiasati agar kebersihan tetap terjaga, Dwi mengimbau kepada para peziarah untuk membuang sampah di tempat yang telah disediakan. Di samping itu, dirinya pun turun langsung untuk memantau, dengan berkeliling area makam guna memastikan kenyamanan para peziarah.
Sementara itu, membeludaknya para peziarah memberikan berkah tersendiri bagi Iyem (68), penjual bunga tabur yang sehari-hari menggelar lapak di sebelah selatan pintu masuk TPU Samaan. Diakuinya, mulai Sabtu penghasilannya naik lima kali lipat dari biasanya. “Alhamdulillah, banyaknya peziarah menambah pemasukan. Yang biasanya Rp100 ribu per hari, menjelang Ramadan ini bisa sampai Rp500 ribu per hari,” ungkapnya penuh syukur.
Iyem sudah menjadi penjual bunga tabur selama hampir 50 tahun. Baginya, menjelang Ramadan dan saat Lebaran tiba adalah rezeki nomplok yang datang dari para peziarah.
Peziarah asal Surabaya, Isnawati (41) menyampaikan bahwa perjalanannya mencapai TPU Samaan ini cukup lama, yakni membutuhkan waktu sekitar 20 menit dari Jalan Sarangan. “Tadi jalanan cukup padat merayap. Biasanya dari Jalan Sarangan menuju TPU Samaan hanya lima menit dengan mobil,” ujarnya.
Ia mengaku berziarah ke TPU Samaan adalah agenda tahunan bersama keluarga besarnya. “Tiap tahun kami ke Kota Malang untuk berziarah ke TPU Samaan karena ada makam Eyang Kakung. Jadi kami selalu menyempatkan diri, meskipun saat pandemi kemarin,” tutur Isnawati. (Har/MAS)