
KOTA MALANG – malangpagi.com
Untuk kali pertama di Kelurahan Lowokwaru digelar vaksinasi anak untuk usia 6 hingga 12 tahun, yang dilaksanakan pada Selasa (4/1/2021) di SDN Lowokwaru 4, Jalan Setaman No. 2 Kota Malang.
Menurut dr. Usep Eryadi, yang bertugas melakukan screening, vaksinasi anak di wilayah Lowokwaru baru digelar setelah libur Natal dan Tahun Baru.
“Sebenarnya kami sudah jalan akhir Desember lalu. Dan baru lanjut kembali setelah Natal dan Tahun Baru. Dimulai dari SDN Lowokwaru 4 yang mengawali untuk wilayah Kelurahan Lowokwaru,” ungkap dokter Usep kepada Malang Pagi.
Pihaknya lantas menjelaskan, Puskesmas Kendalsari ditunjuk untuk melakukan vaksinasi di area Kecamatan Lowokwaru, membawahi Kelurahan Jatimulyo, Kelurahan Lowokwaru, dan Kelurahan Tulusrejo.
“Untuk Kelurahan Jatimulyo sudah minggu kemarin. Hari ini kami mengawali di SDN Lowokwaru 4. Baru besok kami akan melakukan vaksinasi di SDN Lowokwaru 1, 2, dan 3,” beber dokter Usep.
Dokter umum itu mengatakan, vaksin yang disuntikkan adalah jenis Sinovac dengan dosis 0,5 mililiter. Sama seperti dosis yang diberikan kepada orang dewasa.
Dirinya pun menyatakan bahwa vaksin jenis Sinovac aman untuk anak-anak, dan tidak ada efek samping. “Menurut literatur, setelah vaksinasi kemungkinan terjadi nyeri di sekitar area yang disuntik. Untuk itu, setelah vaksinasi anak-anak diimbau untuk tidak terlalu capek, dan sebisa mungkin beristirahat,” terangnya.
Dokter Usep menjelaskan, sebelum dilakukan vaksinasi ada tahap screening, sebagai bagian dari pemeriksaan untuk menentukan apakah anak lolos atau tidak untuk melakukan vaksinasi.
“Jika ada sesak, asmanya belum terkontrol, maka kami tunda vaksinasinya dan harus konsultasi dengan dokter spesialis. Nantinya vaksin dilakukan di Rumah Sakit. Tadi ada yang diare, juga ada anak yang belum vaksin BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah), makan kami tunda dulu,” ungkapnya.
Ia pun mengimbau kepada pihak sekolah, meskipun anak-anak sudah vaksin, namun protokol kesehatan tetap harus diperhatikan dan menjaga pengaturan shift pembelajaran tatap muka (PTM).
“Walaupun anak-anak sudah divaksin, tetap tidak boleh lengah. Karena Covid masih ada dan muncul varian baru Omicron yang perlu diwaspadai,” kata dokter Usep.
Lebih lanjut, pihaknya tidak memaksa jika ada wali murid yang tidak mengizinkan putra-putrinya untuk melakukan vaksinasi. “Bagi wali murid yang tidak mengizinkan putra-putrinya vaksin, itu adalah hak mereka. Kami tidak dapat memaksa, meskipun ini adalah program pemerintah,” terangnya.
“Semua program pemerintah pasti baik untuk masyarakat. Kami menjalankan program pemerintah terkait kegiatan Serbuan Vaksin ini” jelas dokter Usep.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif mengatakan bahwa persentase vaksinasi anak di Kota Malang telah mencapai 34,03 persen. “Per hari kemarin (Senin, 3/1/2021) sudah mencapai 26.039 sasaran yang sudah divaksin,” ujarnya.
Dokter Husnul menargetkan vaksinasi anak mencapai 100 persen pada akhir Januari ini.
Saat disinggung, apakah PTM akan dilaksanakan jika vaksinasi anak mencapai target 100 persen, dirinya menegaskan akan menunggu kebijakan yang diputuskan lewat Surat Keputusan Bersama Empat Menteri. (Har/MAS)