TULUNGAGUNG-malangpagi.com
Ruang incenerator atau ruang pembakaran sampah medis Rumah Sakit Dr Iskak Tulungagung, Kamis (21/3/2019) sekitar pukul 14.30 WIB, terbakar.
Dalam kondisi terbakar tersebut, kepulan asap tebal sempat menimbulkan kepanikan beberapa karyawan yang saat itu mengetahui adanya kebakaran, dengan cepat api melalap bagian isi ruangan.
Sambil berlarian, panik beberapa karyawan berusaha memadamkan api dengan alat pemadam ringan (APAR), sehingga saat petugas pemadam kebakaran dari Pemkab Tulungagung tiba di lokasi tidak butuh waktu lama api sudah dapat dipadamkan .
Salah satu karyawan RSUD Dr Iskak, yang saat kejadian kebakaran berada tidak jauh dari lokasi, Didin (25th), mengatakan dirinya saat itu sedang masuk kerja sore hari, namun tiba-tiba dirinya bersama karyawan lainnya melihat kepulan asap dari ruang pembakaran sampah medis sekitar pukul 14.30 WIB.
“Sempat panik juga mas saat itu saya, dan beberapa jaryawan lainnya melihat api berkobar diruang incenerator dan dengan alat APAR yang ada bersama petugas SATPAM cepat melakukan pemadaman sambil menunggu pemadam kebaran datang,” terang Didin .
Sementara, Kabid Damkar Tulungagung, Rakidi, kepada wartawan mengatakan pihaknya menerjunkan satu unit mobil pemadam dengan dibantu 2 unit suply air.
Dirinya juga mengungkapkan, bahwa proses pemadaman api berlangsung cepat kurang dari satu jam sehingga tidak khawatir merembet ke bagian ruang lainnya .
“Begitu menerima laporan kebakaran dari RSUD Dr Iskak Tulungagung kami segera meluncur ke lokasi kebakaran. Dari dugaan sementara api berasal dari percikan las saat beberapa petugas melakukan perbaikan yaitu pengelasan cerobong bagian atas enginering pembakaran sampah medis yang mana percikan tersebut mengenai sampah medis yang berada dibawahnya dan akhirnya membakar sebagian ruangan,” jelas Rakidi .
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kasi Pemasaran dan informasi RSUD Dr Iskak, Muhamad Rifai, membenarkan adanya peristiwa terbakarnya ruangan incenerator tersebut. Namun dirinya mengatakan saat terjadi kebakaran disaat tidak ada proses pembakaran sampah .
“Kebetulan saat terjadi kebakaran ini ruang incenerator sedang dalam perbaikan beberapa bagian cerobong tungku pembakaran. Tatapi, saat terjadi kebakaran tidak ada proses pembakaran sampah,” ungkap Rifai .
“Tentu saja dengan adanya peristiwa kebakaran ini, meskipun sempat membuat panik karyawan namun tidak sampai merembet ruang lainnya karena ruang bagian incenerator ini tempatnya berada di belakang jauh dari ruang perawatan pasien sehingga pelayanan kami tidak terpengaruh dengan adanya kebakaran tersebut,” tambahnya.
Disinggung nilai total kerugian yang ditimbulkan oleh kebakaran tersebut, Rifai enggan menerangkan jumlah perinciannya .
“Nilai kerugiannya kami masih belum bisa menentukan jumlah pastinya, namun yang jelas beberapa alat ruangan seperti kabel-kabel dan alat penunjang lainnya ikut terbakar dan kami masih bersyukur dalam peristiwa kebakaran ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” pungkas Rifai.
Reporter : Ahmad Soim
Editor : Putut