KOTA MALANG – malangpagi.com
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional dan Hari Sumpah Pemuda, Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyelenggarakan Gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia dan Tari Kreasi Profil Pelajar Pancasila bersama Guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Kota Malang di Stadion Dalam Gajayana Kota Malang. Sabtu (29/10/2022)
Walikota Malang Sutiaji yang didampingi Bunda PAUD Kota Malang Widayati Sutiaji mengapresiasi perhelatan yang melibatkan 6.634 peserta Taman Kanak-Kanak se-Kota Malang. Dalam kesempatan tersebut, Sutiaji mengatakan senam kreasi anak Indonesia pada intinya bangga menjadi anak Indonesia. “Dalam senam kreasi ini ditanamkan karakter bangsa karena didalamnya ada nilai-nilai Pancasila seperti saling menghargai, tidak ada egoisme, bekerjasama dan bergotong-royong,” beber Sutiaji
Baginya, tari kreasi ini dapat memberikan mitigasi dan literasi bagi anak-anak. “Ini sangat bagus, apalagi sekarang budayanya akulturasi dan asimilasi yang luar biasa,” ucapnya
Sebagai bentuk peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Anak Nasional, diharapkan anak-anak generasi emas ini memiliki jiwa-jiwa seperti pemuda di tahun 1908 atau 1928 yang belum kenal apapun, namun sudah memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Lebih lanjut, Sutiaji menerangkan jika tari kreasi profil pelajar Pancasila yang ditarikan Guru PAUD menjadi bagian dari cara mengajar tentang kemerdekaan. “Belajar bahwa anak itu harus menerima pendidikan secara aman, nyaman dan tidak ada perbedaan,” tuturnya
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Suwarjana membeberkan tujuan dari perhelatan ini adalah untuk mewujudkan kebersamaan antara guru dengan guru, antara anak dengan anak maupun guru dengan anak dan masyarakat. “Di sisi lain, terwujudnya kreativitas dan inovasi guru TK Kota Malang serta terwujudnya pembelajaran profil pelajar Pancasila dengan pengenalan sejarah dan budaya,” paparnya
Disebutkannya, persiapan untuk kegiatan ini selama dua bulan dengan melakukan sosialisasi. “Kegiatan ini luar biasa dan masyarakat sebagai tonggak serta kami memperkenalkan kepada masyarakat,” terang Suwarjana
Melalui kegiatan ini, anak-anak dapat bersosialisasi dengan temannya tidak hanya di satu sekolah tetapi juga luar sekolah. “Disini, diajarkan bagaimana saling mengalah, harus mengantre dan budaya ini harus terus dipupuk dan diajarkan kepada anak-anak kita,” jelas Suwarjana
Disampaikannya, kesuksesan perhelatan ini berkat kerjasama semua pihak mulai dari Dinas Perhubungan, Polresta, Satpol PP. “Dan tidak kalah pentingnya saya berikan apresiasi kepada masyarakat yang tertib mempercayakan putra-putrinya kepada guru pendamping. “Coba kalau tidak dipercayakan, masyarakat turun ke bawah. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya,” selorohnya
Dasar pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan ini adalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak, Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention On The Rights of The Child (Konvensi Tentang Hak-Hak Anak) dan Component Kerja Pembina Taman Kanak-Kanak Tahun 2022. (Har/YD)