KOTA MALANG – malangpagi.com
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (PMTSP) Kota Malang, Arif Tri Sastyawan menuturkan data investasi tahun 2023 mencatat total investasi yang mencapai Rp 1,4 triliun. “Capaian ini menunjukkan tren positif dan kepercayaan pelaku industri terhadap potensi ekonomi di Kota Malang,” tuturnya.
Menurut Arif, lonjakan investasi ini lebih dominan kafe dan restoran . “Jika dilihat terjadi kecenderungan peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Seperti pada tahun 2021, pencapaian investasi mencapai sekitar Rp 668,9 miliar. Sementara itu, pada tahun 2022, jumlah investasi meningkat menjadi Rp 700,3 miliar. Terdapat lonjakan yang signifikan pada tahun 2023, dengan mencapai lebih dari Rp 1,4 triliun,” lugasnya.
Arif menegaskan bahwa Dinas Tenaga Kerja dan PMTSP terus berupaya menyediakan pelayanan terbaik bagi investor. “Kami menyadari pentingnya peran investasi dalam mendukung pembangunan daerah. Oleh karena itu, kami fokus pada pelayanan cepat, efisien, dan ramah terhadap para investor,” bebernya.
Hal ini menurut Arif berkaitan dengan pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19. Lalu untuk dominasi kafe dan restauran dari data Disnaker-PMPTSP, tercatat peningkatan jumlah unit kafe selama tiga tahun terakhir.
“Pada tahun 2021, terdapat 571 pengajuan izin kafe. Angka ini meningkat pada tahun 2022 menjadi 1.515 pengajuan, dan terus meningkat pada tahun 2023 dengan 2.051 pengajuan izin pendirian kafe. Nilainya sudah mencapai Rp 1 triliun pada triwulan ketiga. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, selama 2022 hanya Rp 700 miliar. Jadi, trennya terus meningkat,” terangnya.
Selain kafe, Arif menyebutkan pembangunan hotel juga turut menyumbang nilai investasi di Kota Malang. Contohnya, Hotel Alana yang baru beroperasi tahun ini. “Tahun depan, masih akan ada pembangunan hotel lagi dan ditargetkan untuk Hotel Bintang lima. Estimasi untuk hotel bintang lima mencapai nilai investasi sekitar Rp 500 miliar,” ungkapnya.
Peningkatan signifikan ini juga mencerminkan keberhasilan koordinasi antar instansi di tingkat pemerintah daerah. Arif menekankan bahwa kolaborasi antara berbagai sektor pemerintahan, termasuk lingkup PMTSP, adalah kunci kesuksesan dalam menciptakan lingkungan investasi yang kondusif.
“Peran PMTSP sebagai pintu masuk utama bagi investor adalah sangat penting. Kami terus meningkatkan integrasi dan koordinasi untuk menyederhanakan proses investasi dan memberikan kepastian hukum bagi para pelaku usaha,” serunya.
Dengan capaian investasi yang terus meningkat selama 3 tahun dari tahun 2021 – 2023, Kota Malang semakin menunjukkan diri sebagai destinasi investasi yang menjanjikan di Indonesia. “Kami berkomitmen untuk terus menciptakan regulasi yang mendukung, meningkatkan pelayanan, dan membangun kerjasama yang erat dengan para pemangku kepentingan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkasnya. (MK/YD)