KOTA MALANG – malangpagi.com
Serbuan Vaksinasi yang digelar Kodim 0833 Kota Malang melibatkan tenaga kesehatan dan relawan MDI (Monitoring Disaster Impact) menyasar warga yang sebelumnya gagal mendapatkan vaksin karena terkendala identitas. Kegiatan tersebut diselenggarakan di gedung Balai RW 10 Sabha Nusantara, Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang pada Jumat (16/10/2021).
Dari pantauan Malang Pagi di lapangan, antusiasme warga terlihat cukup tinggi, namun mereka mengikuti proses registrasi dan mengantre secara tertib serta mengikuti protokol kesehatan dengan baik.
Danramil Kedungkandang, Kapten Cba Muhamad Solekhan menyampaikan bahwa pihaknya tidak membatasi siapa pun yang ingin melakukan vaksinasi. Baik yang beridentitas dari luar Kota Malang, maupun mereka yang tidak memiliki identitas sekalipun.
Tujuan digelarnya vaksinasi bagi semua kalangan ini adalah guna memenuhi target pemerintah dalam pemerataan vaksinasi nasional, serta optimalisasi dalam pembentukan kekebalan komunal di wilayah Kota Malang.
“Hari ini tersedia sekitar 1.000 dosis vaksin tahap pertama. Dengan rincian 500 dosis AstraZeneca dan 500 dosis Sinovac,” jelas Kapten Solekhan.
Kegiatan Serbuan Vaksinasi ini juga berkerja sama dengan pihak Dispendukcapil Kota Malang, terkait pengurusan identitas bagi warga yang sudah tervaksin namun belum memiliki identitas. Mengingat syarat utama penerbitan kartu vaksin salah satunya adalah Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Untuk mengejar status Kota Malang menjadi level 1, syaratnya mutlak harus vaksinasi. Kami berharap target ini segera tercapai. Program vaksinasi ini akan terus kami laksanakan menyasar tiap RW, terutama wilayah Kecamatan Kedungkandang,”pungkasnya .
Untuk terus meningkatkan kesadaran di masyarakat, Kodim 0833 Kota Malang akan terus melakukan sosialisasi terkait pentingnya menyukseskan program vaksinasi. Mengingat saat ini lebih banyak tempat yang mengharuskan pengunjungnya menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Di tempat yang sama, David (51), mengaku sejak program vaksinasi dicanangkan pemerintah, dirinya ingin sekali mendapatkan vaksin. Namun pria asal Yogyakarta ini sebelumnya selalu terkendala identitas.
“Alhamdulillah, setelah saya sampaikan kendala ke Ayah Tedja [Agustinus Tedja Bawana] pendiri JKJT (Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur), singkat cerita mendapat respons positif. Sehingga dapat melakukan vaksinasi tahap satu jenis AstraZeneca. Tak hanya itu, setelah ini pun kami dibantu untuk pengurusan identitas kependudukan,” tuturnya. (DK99/MAS)