KAB. MALANG – malangpagi.com
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati hadir dalam Seminar Nasional bertajuk Ketahanan Ekonomi di Tengah Ancaman Resesi Global, di Pendopo Kabupaten Malang, Kepanjen, Minggu siang (22/1/2023). Kedatangan Menkeu disambut oleh Bupati Malang Sanusi, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Malang.
Turut hadir di kegiatan ini antara lain Staf Khusus Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Kementerian Koperasi dan UKM, Rizal Damanik, dan Anggota Komisi XI DPR RI, Andreas Edi Susetyo. Acara ini juga diikuti sejumlah pengusaha, Kepala OPD dan Camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang, serta penggiat UMKM, serta jajaran pengurus PC Nahdlatul Ulama dan GP Ansor Kabupaten Malang selaku penyelenggara acara.
”Terima kasih dan selamat ulang tahun untuk NU. Dunia itu memang tidak baik-baik saja, kalau bapak Presiden Joko Widodo menyampaikan seperti itu, dan saya bicara seperti itu juga bukan untuk menakut-nakuti. Kita sebagai bangsa besar, bergaul secara dunia, kita tahu terjadi musibah di berbagai negara. Tidak boleh, kita kemudian mengatakan terserah. Karena kita bertanggung jawab untuk menjaga Indonesia,” papar Sri Mulyani saat memberikan arahan.
Oleh karena itu, Menkeu mengingatkan semua pihak untuk turut bertanggung jawab untuk menjaga Indonesia. Tak terkecuali dalam menjaga keamanan, menjaga kepastian, menggunakan instrumen secara amanah, dan tidak korupsi.
Selain itu, Menkeu juga mengingatkan agar semua anggaran tersampaikan secara transparan. Harapannya, supaya Indonesia maju terus. Dan di tahun 2045 tepat di HUT ke-100 kemerdekaan Indonesia, kehidupan bangsa Indonesia akan jauh lebih maju dan makmur.
”Ini lho yang kita kumpulkan dikit-dikit dari pajak kita kembalikan semua. Silakan dilihat semuanya. Negara ini kita urus baik dan bersama-sama, karena tidak ada negara yang maju buah diurusi orang atau negara lain. Saling percaya, namun percayanya bukan buta. Percaya karena telah ada transparansi dan penjelasan jadi negaranya bisa sehat, konsumsi maju, investasi maju, ekspor maju, usaha kecil dan menengah maju, koperasi maju. Ini yang kita lakukan sehingga lapangan kerja muncul. Anak-anak kita didik dengan baik, yang kurang gizi, disembuhkan. Kita semua berdoa pada 2045 Indonesia akan semakin jauh lebih makmur lagi, jauh lebih adil lagi,” harap Sri Mulyani.
Sementara itu, Bupati Malang Sanusi menyampaikan sejumlah keberhasilan Pemerintah Kabupaten Malang di beberapa bidang. Tak terkecuali pengelolaan pertanian tanaman padi, tebu, dan pisang, yang diakuinya juga dikembangkan dengan didukung ilmu pengetahuan dan teknologi.
Misal di Singosari ada tanaman padi yang mampu menghasilkan 15 ton beras per hektar, dan di Dampit dengan keberadaan pisang jumbo Sri Mulyo. Harapannya, Pemerintah Pusat terus mendukung dan turut mengangkat potensi yang ada di Kabupaten Malang. Sekaligus menjadi daerah percontohan dan laboratorium pengembangan pertanian di Indonesia.
Komitmen Pemerintah Kabupaten Malang dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan, secara langsung juga memberikan dampak positif. Selama delapan tahun terakhir, Kabupaten Malang telah mengalami surplus pangan pada komoditas beras.
Selain memenuhi kebutuhan konsumsi lokal, saat ini Kabupaten Malang juga telah berkontribusi terhadap pasar pangan internasional melalui ekspor komoditas buah pisang, alpukat, dan manggis. Selain itu juga kopi, bawang merah, susu, dan sayuran seperti kubis dan cabai rawit.
Upaya yang dilakukan tidak saja berhasil mewujudkan swasembada pangan, namun juga mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, karena dinilai telah memberikan kontribusi signifikan terhadap struktur ekonomi pada PDRB Sektor Agro Jawa Timur pada 2021. (Giar/MAS)