KOTA MALANG – malangpagi.com
Organisasi Daerah Ikatan Mahasiswa Sumba Barat Daya (Orda Ikmah SBD) Malang Raya, menyelenggarakan seminar regional pada Jumat (27/11/2020). Tema yang diusung kali ini adalah “Sosialisasi Pentingnya Beradaptasi Dengan Tradisi Masyarakat Malang Raya/Aremania.”
Seminar bertempat di Kafe Mami Combi, Jalan Terusan Kecubung Barat No. 27, Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang tersebut digagas oleh Bidang Keamanan dan Advokasi Orda Ikmah SBD Malang Raya, sebagai upaya membangun kesadaran mahasiswa asal Indonesia Timur, khususnya Mahasiswa Asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur yang tengah menempuh pendidikan di Malang.
Koordinator Bidang Keamanan dan Advokasi Orda Ikmah SBD Malang Raya, Fernandes Edison Doku Bani menjelaskan, membangun kesadaran yang dimaksud adalah agar para mahasiswa bisa memahami dan beradaptasi dengan tradisi yang berlaku di masyarakat Malang.
“Kebudayaan dan adat istiadat yang beragam ini harus terus dilestarikan. Selain itu, juga perlu untuk mengulik sejarah konflik antarsuku yang pernah terjadi di Indonesia. Agar kita bisa belajar dari pengalaman tersebut, serta dapat saling memahami tradisi yang ada dari Sabang sampai Merauke. Dengan begitu, keharmonisan antaranak bangsa bisa tercipta,” terangnya.
Edison menambahkan, pada intinya mahasiswa dan mahasiswi yang tergabung dalam Orda Ikmah SBD Malang Raya merasa bangga berada di Kota Malang yang indah dan penuh kedamaian.
“Selain menyesuaikan dengan tradisi masyarakat Kota Malang, kami yang tergabung dalam Orda Ikmah SBD Malang Raya berkomitmen untuk turut serta menjaga Kota Malang tetap kondusif,” tegasnya.
Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang itu berpendapat, kegiatan seminar semacam ini akan terus dipertahankan dan akan diselenggarakan setiap tahun, terutama di awal tahun perkuliahan baru.
“Harapannya, para mahasiswa baru yang berasal dari Indonesia Timur, khususnya Sumba Barat Daya dapat memahami dan mampu beradaptasi di lingkungan masyarakat Malang,” tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, pemateri sekaligus satu satunya tokoh Aremania, Iwan Sumpil sangat mengapresiasi keinginan Orda Ikmah SBD Malang Raya, untuk lebih mengenal budaya-budaya yang ada di Kota Malang, dan menyelaraskan dengan budaya asal mereka.
“Adanya wadah semacam ini tentu bisa memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi oleh mahasiswa asal Indonesia Timur. Pemerintah Daerah juga jangan hanya menampung keluhan mereka saja, namun juga harus lebih peka dan perhatian. Karena keberadaan mahasiswa dari luar Kota Malang sangat besar kontribusinya terhadap peningkatan Pendapatan asli daerah (PAD) Kota Malang,” tuturnya
Selain Iwan Sumpil, pemateri lainnya yang dihadirkan adalah Agustinus Ghunu selaku Ketua Dewan Penasehat Orda Ikmah SBD Malang Raya.
Acara seminar dimeriahkan dengan penampilan tarian khas dan lagu-lagu daerah Sumba Barat Daya, NTT. Hal menarik terjadi saat salah satu mahasiswi menyanyikan beberapa lagu berbahasa Jawa.
Pada kesempatan kali ini, para mahasiswa asal Sumba Barat Daya sepakat untuk membentuk sebuah komunitas baru dengan nama Arema Sumba.
Reporter : Doni Kurniawan
Editor : MA Setiawan