KOTA MALANG – malangpagi.com.
Sekitar 700 massa Aremania menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Kota Malang, Senin (16/11/2020). Dalam aksi kali ini, massa Aremania menamakan aksi mereka Make Malang Great Again (MMGA).
Dalam tuntutannya, Aremania menginginkan dualisme yang terjadi di klub sepakbola Arema yang berlangsung sejak 9 tahun lamanya untuk disudahi. Adanya dualisme di klub sepakbola kebanggaan Arek Malang itu memunculkan dua kubu, Arema FC yang saat ini berlaga di Liga 1, dan Arema Indonesia di Liga Divisi 3 Zona Jawa Timur.
Menurut Yiyesta Ndaru Abadi, SH MH, selaku kuasa hukum yang turut mendampingi aksi ini, Aremania berkeinginan kedua klub sepakbola Arema di Malang bersatu. Sebab konflik dualisme di kubu Arema dirasa sangat meresahkan para penggemar klub yang sama-sama berjuluk Singo Edan itu.
“Aremania menyuarakan agar klub sepakbola Arema di Malang menjadi satu. Selain itu, juga meminta jajaran Forkopimda untuk memanggil pihak-pihak yang terkait dengan Yayasan Arema. Tujuannya untuk duduk bareng. Bersama-sama menyelesaikan konflik dualisme yang terjadi,” ujar Yesta kepada Malang Pagi.
“Harapan Aremania di mana pun berada, klub Arema dapat bersatu kembali. Penting dicatat, Indonesia merdeka karena bersatu, bukan mendua. Kami pun berharap hal yang sama terjadi pada Arema. Kejayaan akan semakin di raih, jika Arema bersatu kembali,” imbuhnya.
Terkait pendampingan kepada pihak Aremania, Yesta mengatakan jika saat ini perannya masih sebatas diajak diskusi kecil-kecilan, dalam hal koordinasi dan komunikasi permasalahan di bidang hukumnya. Sebagai bagian Aremania, Yesta pun menyanggupi kesediaannya untuk melakukan pendampingan terhadap Aremania.
Di kesempatan yang sama, Walikota Malang, Drs. Sutiaji didampingi Wakil Walikota, Ketua DPRD, Kapolresta Malang serta Sekda Kota Malang merespon positif terhadap apa yang menjadi tuntutan massa Aremania hari itu.
Pihaknya mengaku telah menugaskan Sekda Kota Malang untuk melacak pemilik resmi Yayasan Arema. Kemudiaan akan menjalin koordinasi dengan Kemenkumham (Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia). Sehingga diketahui siapa pengurus resmi di Yayasan Arema sebenarnya.
“Kami akan mengundang pihak Yayasan Arema, untuk melihat cerita detailnya, dan juga membantu mediasi. Seiring sejalan dengan Aremania, kami juga ingin Arema menjadi satu. Harapan ke depan, konflik dualisme segera disudahi. Minggu depan nawak-nawak Aremania sudah bisa tahu hasil tindak lanjut Pemkot,” janji Sutiaji, disambut tepuk yangan riuh massa aksi.
Reporter : Doni Kurniawan
Editor : MA Setiawan