KOTA MALANG – malangpagi.com
Plt. Walikota Malang, Sutiaji, menjadi narasumber dalam acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Dalam kesempatan itu, Sutiaji, menjelaskan jika ada 9 tanda-tanda jiwa kepemimpinan dalam diri seseorang, yakni visioner, melampaui standar, bisa bekerjasama, positif thinking, terbuka untuk perubahan, berani memilih, tanggung jawab, rendah hati dan membawa semua maju.
“Pemimpin yang visioner adalah pemimpin yang mampu melihat jauh dan juga berani melangkah,” kata Sutiaji, Rabu (15/8/2018).
Dikatakan pula, ada beberapa perbedaan antara pemimpin dan pengikut. Salah satunya, jiwa pemimpin tidak suka berada di zona nyaman dan hal ini sangat berbeda dengan pemimpin yang selalu menangkap perubahan sebagai peluang dan kesempatan.
“Pemimpin juga harus konsisten terhadap amanah yang diembannya, tidak melempar kesalahan kepada orang lain,” tukasnya.
Menumbuhkan jiwa kepemimpinan, lanjut Sutiaji, akan sangat penting karena Indonesia akan memasuki generasi emas pada tahun 2045 yang ditandai dengan bonus demografi tinggi. Pada tahun tersebut 70 persen masyarakat Indonesia akan berada di usia emas, yakni dari 17 sampai 65 tahun.
“Bonus demografi ini bisa menguntungkan Indonesia, jika kita mempersiapkan diri dengan baik. Jika masyarakat memiliki jiwa leadership dan entrpreneurship yang baik, maka kita akan diuntungkan dengan bonus demografi karena sumber daya manusia kita baik,” bebernya.
Terakhir, dihadapan mahasiswa, Sutiaji, menegaskan jika kepemimpinan tidak ditentukan dari jabatan seseorang, melainkan bisa ditumbuhkan sejak usia dini dan bagaimana lingkungan sekitarnya mempengaruhi.
Reporter : Tikno
Editor : Putut