KOTA MALANG – malangpagi.com
Ribuan penonton membanjiri sepanjang jalan koridor Kayutangan, Jalan Semeru hingga Jalan Ijen untuk menyaksikan perhelatan akbar yang dikemas dalam pawai budaya bertajuk Karnaval Bangkit Bermartabat, Minggu (11/9/2022).
Dalam parade tersebut menampilkan berbagai atraksi kebudayaan mulai dari tarian, pakaian adat hingga tradisi dari pulau-pulau di Indonesia yang disajikan secara apik oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), komunitas maupun masyarakat.
“Ini adalah gelaran pawai budaya yang menampilkan kebhinekaan. Ya inilah Malang miniatur Indonesia,” ucap Sutiaji di sela-sela menyaksikan atraksi.
“Jadi pawai budaya ini kan bentuk kreasi dan apresiasi. Dari itulah Indonesia yang terdiri dari banyak budaya, agamanya banyak. Namun tetap satu tujuan. Menjaga persatuan dan kesatuan agar Indonesia tetap tegak,” imbuhnya
Orang nomor satu di Kota Malang ini mengaku karnaval yang bertujuan untuk memeriahkan dan memperingati Hari Ulang Tahun ke 77 Republik Indonesia memiliki kesan yang mendalam.
“Semuanya berkesan, yang paling berkesan adalah teman-teman luar biasa. Tidak setengah hati. Mereka turun dengan tulus dan ini yang perlu kita apresiasi,” ujar Sutiaji.
Menurutnya, melalui gelaran ini adalah sebuah bentuk patriotisme untuk mensyukuri kemerdekaan sembari promosi apa yang disampaikan Pemerintah Kota Malang. “Kami ucapkan terimakasih kepada semua komunitas, terutama sahabat-sahabat kami dari ASN (Aparatur Sipil Negara) ini kami terjunkan langsung.
“Jadi tadi ASN tidak hanya melihat saja tapi bentuk nilai patriotisme untuk mensyukuri kemerdekaan sambil promosi,” ujarnya.
Sutiaji berharap cuaca yang tidak hujan dan tidak mendung merupakan sebuah pertanda bahwa Malang sudah mulai Bangkit Bermartabat. Tidak hanya itu, pergerakan ekonomi juga sudah mulai berjalan.
“Tadi ada yang berterimakasih. Pak jajan saya sudah habis. Yang namanya MUA (Makeup Artis) saja ada yang mendatangkan dari Blitar, Tulungagung dan Trenggalek karena di wilayah Malang sudah habis,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sutiaji memohon maaf kepada pengguna jalan lantaran perjalanannya terganggu. “Untuk sementara sekali lagi mewakili warga Kota Malang mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya harap masyarakat memahami karena ini adalah agenda tahunan,” tandasnya.
Dalam pawai budaya tersebut, pemilik kursi N1 ini mengenakan baju adat Sumatera Barat dan Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengenakan baju adat Aceh. (Har/YD)