
KABUPATEN MALANG, Malangpagi.com – Terkait viralnya berita keluarga Sutrisno beberapa hari yang lalu, seorang warga yang tinggal di Dukuh Niwen, Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir. Dalam hal ini Kepala Desa Sidorahayu Nur Samiaji memberikan keterangan di kediamanya, Dukuh Tulusayu ,Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir Kabupaten Malang, Selasa Sore 02 Juni 2020.
Kepada malangpagi.com ia mengatakan, itu mungkin hanya kesalahpahaman saja “Warganya yang belum mendapat bansos”, mendengar informasi tersebut kami langsung bergegas meluncur ke-TKP memastikan keberadaanya. Tentu dengan melibatkan beberapa jajaran perangkat desa, dan kemarin malam sudah clear tidak ada masalah apa-apa,”tuturnya.
Orang nomer satu di Sidorahayu ini menegaskan, mungkin karena warganya sendiri SDM nya seperti itu. Kepedulian mengurus administrasi nya untuk menjadi warga mana, kalau Indonesia,Indonesia yang mana itu yang kurang, sehingga SDM nya tidak bisa kita paksa. Memang terpaksa kami yang harus turun langsung dan semua sudah beres, untuk administrasi nya kami yang tanggung,” tegasnya.
Ia menambahkan, kami juga bersyukur setelah mendapat informasi terkait pengurusan administratif “keluarga Sutrisno” masih ada warga kami yang membantu. Untuk administratif kependudukan Sutrisno sendiri di bantu Askur salah satu relawan pemuda dukuh Niwen.
Kami bersyukur selaku Kepala Desa Sidorahayu, dengan adanya berita hal seperti ini benar-benar tahu bahwa ada warga kami yang sangat membutuhkan. Walaupun secara administratif belum bisa kami cover, tapi dari yang lain kan bisa,”ungkapnya.
Menurutnya, keluarga Sutrisno tinggal di Desa Sidorahayu sekitar 5 tahun, di RT lama sekitar 1 tahun dan di RT yang dia tempati saat ini sekitar 3-4 tahun. Pihak RT yang mereka tempati saat ini tak bosan-bosan menegurnya untuk mengurus surat pindah. Tak hanya itu menurut RT setempat terkait pembiayaan afministratif pihak RT sanggup menanggungnya,”jelasnya.
Kemarin itu sebetulnya dia sudah dapat panggilan untuk bantuan dari Provinsi.Tapi pelaksanaan nya baru besok, karena hari ini berasnya belum datang. Kalau minyak dan telur sudah datang, bantuan tersebut berupa paket sembako terdiri dari beras 15kg , telur, sama minyak goreng. Kupon sudah di dapat tinggal mengambil hari ini, beras yang datang baru dukuh Bunder dan Tulusayu yang jumlahnya 561kg. Nanti malam datang sekitar kurang lebih 600kg,”paparnya.
Nur Samiaji juga mengatakan, terkait warganya yang benar-benar kurang mampu ,untuk mengurus administratif kependudukan biasanya kami membantu dengan dana pribadi.
Kami juga berharap masyarakat mau berkeluh kesah tentang kesulitan nya secara administratif. Bisa datang ke kantor desa atau ke rumah pribadi kami selaku Kepala Desa. Karena pintu rumah kami terbuka lebar untuk warga masyarakat,” tandasnya.
Dukuh Tulusayu sendiri sudah di kontrol dari Polsek masuk kriteria kampung tangguh.Terkait sosialisasi bantuan, relawan pun juga punya inisiatif untuk setiap hari memasak. Giat ini di mulai bulan puasa, terkait pendanaan dilakukan secara mandiri patungan dan sebagainya.
Dalam hal ini kami melibatkan relawan desa, karang taruna, dan tagana. Kebetulan anggota kami dari tagana 2 orang. Makanan siap saji ini kami distribusikan kepada masyarakat secara bergilir hingga saat ini. Maksimal jumlah yang didistribusikan 400 nasi bungkus dan minimal 200 nasi bungkus 1x setiap hari untuk sore saja,”tutupnya.
Terakhir ia juga berharap pada seluruh masyarakat Sidorahayu, jangan sungkan-sungkan berkeluh kesah terkait kesulitan apapun. Menurutnya, jangan anggap kepala desa atau kantor desa sebagai momok.
Masyarakat tidak boleh takut untuk dipersulit hal apa pun. Ia pribadi menyampaikan tidak akan mempersulit warga selama bisa membantu. Tapi tidak dipungkiri manusia juga punya kemampuan yang terbatas.
Reporter: Doni
Editor: Tm Rekdaksi