![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2020/11/Truman.jpg)
SAMPANG – malangpagi.com
Suporter klub sepakbola Persesa Sampang, Trunojoyo Mania (Truman) melakukan pertemuan dalam rangka memperingati ulang tahunnya yang ke-7, di sebuah kafe di Kabupaten Sampang.
Pertemuan pada Sabtu (31/10/2020) tersebut digelar untuk melakukan konsolidasi dan diskusi bersama, di tengah vakumnya persepakbolaan di Indonesia akibat pandemi Covid-19.
Menurut Ketua Umum DPP Trunojoyo Mania, Husaini SH, keberadaan rekan-rekan Truman di usianya yang ketujuh tetap akan menjadi penggerak untuk kemajuan sepakbola di Kota Bahari.
Selain mendukung pembinaan pemain muda di wilayah Kabupaten Sampang, pihaknya juga mendesak adanya percepatan pembangun stadion sebagai infrastruktur utama.
“Stadion memiliki peran sangat penting. Banyak daerah yang sepakbolanya maju dan sektor ekonominya tumbuh setelah dibangun stadion,” terang Husaini.
Husaini mengapresiasi langkah Pemerintah Daerah yang telah bergerak cepat melakukan pembebasan lahan di Desa Sejati, Kecamatan Camplong.
“Dua tahun terakhir, kita mendapat informasi bahwa telah dilakukan upaya pembebasan lahan, dan kini prosesnya akan segera rampung. Artinya masih ada pekerjaan rumah lagi, bagaimana bisa melobi Pemerintah Pusat melalui Kemenpora, agar pembangunan stadion dapat dianggarkan dan masuk skala prioritas mereka,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan stadion di Kabupaten Sampang tak hanya menjadi impian Trunojoyo Mania saja. Namun seluruh masyarakat Sampang juga berharap segera direalisasikan. Dikarenakan dari empat kabupaten di pulau Madura, hanya Kabupaten Sampang saja yang belum memiliki stadion.
“Kita harapkan dokumen teknis stadion dapat selesai tahun depan. Sehingga ke depannya dapat berdiri stadion termegah di pulau Madura, yang juga bisa digunakan sebagai venue Timnas Indonesia saat berlaga,” imbuh Husaini.
Sementara itu, Plt Kepala Disporabudpar Sampang, Drs. H Imam Sanusi M.Pd mengungkapkan, Pemkab telah melakukan upaya pembebasan lahan berdasarkan mekanisme dan peraturan yang berlaku untuk stadion seluas 10 sampai 11 hektare.
“Kita telah mengajukan P-APBD untuk pembebasan ketiga kalinya dan sudah disetujui Gubernur. Mudah-mudahan pencairannya rampung akhir tahun 2020,” tuturnya kepada Malang Pagi.
Imam Sanusi menjelaskan, pada akhir tahun 2019 Pemkab telah melakukan pembebasan lahan seluas 3,6 ha dengan biaya Rp14 Milyar. Pada tahap kedua awal tahun 2020, seluas 3,4 ha kembali dibebaskan dengan menghabiskan anggaran Rp11 Milyar.
Reporter : Widodo
Editor : MA Setiawan