KOTA MALANG – malangpagi.com
Malang Peduli Demokrasi (MPD) yang berkolaborasi dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Malang Raya dan DPC Media Online Indonesia (MOI) Malang Raya menggelar Uji Publik Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPR-RI bertajuk “Ketika Rakyat Bersuara”, bertempat di Coffe Cafe Grand Mercure Malang Mirama, Sabtu (24/06/2023).
Bacaleg Partai Golkar, Fajar Ridwan Hisyam mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh MPD tersebut. Menurutnya, kegiatan ini menjadi poin yang penting bagi masyarakat, karena mengedukasi pentingnya pendidikan dan komunikasi politik.
“MPD menginisiasi program ini, sehingga masyarakat tidak lagi memilih kucing dalam karung yang artinya memilih calon yang masyarakat tidak kenal. Melalui acara ini kami berharap warga Malang Raya bisa tahu calon yang akan mewakili masyarakat dan seperti apa calonnya. Jadi, masyarakat dapat memilih dengan sadar dan keinginan yang sama, bukan karena hasutan,” jelas Bacaleg Partai Golkar tersebut.
Di tempat yang sama, Bacaleg Partai Perindo, Christoporus Taufik sangat mendukung kegiatan serupa digelar di tempat lain untuk mengedukasi masyarakat. Menurutnya, literasi dan diskusi mengenai politik dapat ditingkatkan, agar masyarakat mengetahui calon yang harus dipilih.
“Banyak juga di kegiatan seperti ini masukan, aspirasi dan keresahan dari masyarakat. Kebanyakan keresahan untuk ditingkat lokal seperti banjir, kemacetan, bantuan modal, dan ada tadi sedikit mengenai korupsi. Hal ini seperti miniatur masalah nasional yang dikemas menjadi tingkat lokal khususnya Malang Raya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Pengamat Sosial Politik Universitas Brawijaya, Prof. drz H. M. Bisri mengatakan bacaleg harus terjun langsung ke lapangan khususnya Malang Raya, untuk mengetahui dan mendengar permasalahan yang ada di dalam masyarakat.
“Sangat bagus sekali jika Bacaleg turun langsung ke Malang Raya. Mereka (Bacaleg) akan mendengar dan mengetahui permasalahan yang ada di Malang dan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat khusunya Malang Raya. Jadi tidak hanya mendekati Pemilu banner dipasang, begitu terpilih malah jarang ke Daerah Pilihannya (Dapil),” ujarnya. (Red.)