KABUPATEN MALANG – malangpagi.com
Setelah sekian lama vakum mengadakan event karena Pandemi Covid-19, KONI Kabupaten Malang berkerja sama dengan event organizer Team Wira menggelar workshop bertajuk “Optimalisasi Prestasi Cabang Olahraga Beladiri,” Minggu (18/10/2020).
Workshop yang bertempat di Rachman Club Gulat, Jalan Pahlawan Bajuri, Pakisaji, Kabupaten Malang tersebut, menghadirkan narasumber Dr. Irmantara Subagio, M.Kes, selaku Wakil Ketua IV KONI Jawa Timur dan Krisna Bayu, seorang legenda Judo Indonesia.
Acara yang diikuti oleh 70 peserta tersebut dibuka oleh Ketua Umum KONI Kabupaten Malang, H. Rosyidin. Sebagian di antara yang hadir adalah para atlet, pelatih dan pengurus dari cabang-cabang olahraga beladiri anggota KONI Kabupaten Malang. Bahkan ada peserta yang datang dari Kalimantan Timur.
Panitia menerapkan protokol kesehatan ketat, dimulai dengan pengecekan suhu tubuh dan memberikan hand sanitizer di pintu masuk. Serta mewajibkan seluruh yang hadir memakai masker.
Pemateri pertama, Dr. Irmantara Subagio menjelaskan faktor-faktor penting dalam mengoptimalkan pembinaan atlet. Menurut Kepala Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) itu, yang pertama harus diperhatikan adalah faktor bakat.
“Cari atlet yang punya bakat dan motivasi tinggi. Mereka yang akan berhasil berprestasi. Tentunya dibantu dengan pelatih dan fasilitas latihan yang bagus,” ujar pria yang biasa disapa Ibag itu.
Selain itu, Ibag juga mengingatkan para pelatih, agar dalam membina atlet-atletnya berpikir lebih panjang, atau long-term development plan.
“Jangan buru-buru membuat atlet yunior untuk bertanding di level senior. Ini penting. Terutama di cabang olahraga beladiri. Karena menyangkut faktor keselamatan,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Sambo Jawa Timur itu.
Di sesi selanjutnya, giliran Krisna Bayu mengajak para atlet dan pelatih untuk selalu melatih killer instict.
“Kalau serius, kamu pasti juara. Jangan kurangi killer instict dalam latihan. Itu akan menghilangkan feeling bertanding. Karena, memori berpengaruh atas hasil di arena.” ujar Bayu.
Selanjutnya, pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Sambo Indonesia (PP Persambi) tersebut berpesan, “Jangan cepat puas. Jangan gampang menyerah. Killer instict hidupin.”
Sementara itu, Ketua Panitia, Wira Prasetyo Catur merasa bersyukur workshop dapat terlaksana dengan lancar. Pria yang dikenal sebagai promotor event-event Kickboxing itu mengaku, sementara pihaknya tidak menggelar event pertandingan beladiri, hingga situasi kembali normal.
“Ini merupakan event perdana kami pasca pandemi. Bisa dianggap ini merupakan acara pemanasan, sebelum menggelar event-event lain. Setidaknya, dengan terlaksananya workshop ini dapat menunjukkan bahwa kegiatan keolahragaan di Jawa Timur tidak berhenti,” ujar pria asli Ngawi tersebut.
Seusai rehat makan siang, acara dilanjutkan dengan pelatihan teknik dasar beladiri Sambo, dipandu oleh Krisna Bayu bersama tim dari PP Persambi.
Reporter : MA Setiawan
Editor : Redaksi