
KOTA MALANG – malangpagi.com
Komunitas Malang Peduli Demokrasi (MPD) selaku koordinator aksi Gerakan Kesadaran Alamku Hijau, Minggu pagi (1312/2020) memberikan bantuan berupa 4.000 bibit lele kepada warga Madyopuro, tepatnya di wilayah RT 03 RW 04, Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Penggagas Gerakan Kesadaran Alamku Hijau (GKAH), F. Harianto, ST menyampaikan, pada kesempatan ini MPD ingin meggugah masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Selain itu, pihaknya juga mengajak untuk menciptakan kemandirian pangan, dengan membagikan 4.000 bibit lele.
“Setelah pembagian lele, selanjutnya akan diadakan pelatihan budidaya perikanan air tawar. Spesifiknya untuk saat ini adalah ikan lele. Pemateri pelatihan akan disampaikan oleh dosen Jurusan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM),” ujar pria yang akrab dipanggil Cak Ndan itu.
“Nantinya masyarakat akan diajari budidaya ikan dengan teknologi terbarukan, memanfaatkan sarana dan prasarana di lingkungan sekitar,” lanjutnya.
Cak Ndan mengungkapkan, warga juga akan diajari membuat pakan ikan organik. Selain itu mereka diberikan pendampingan untuk membuat produk olahan dari ikan lele. Seperti siomay, keripik, pentol, dan lain-lain.
Pria yang juga founder Baskomas (Bantuan Sosial Komunikasi Masyarakat) itu menambahkan, pendampingan akan dilakukan berkelanjutan setiap dua minggu. GKAH bersama UMM akan memantau langsung jalannya proses budidaya lele di Kelurahan Madyopuro.
“Alasan mengapa memilih lele, selain karena mudah didapat, harganya juga terjangkau dan biaya perawatannya ringan. Kandungan gizi dan nutrisi yang dikandung juga sangat mencukupi,” tandas Cak Ndan.

Saat disinggung mengenai sumber pendanaan, Cak Ndan menegaskan bahwa semua murni swadaya masyarakat. Tidak ada menggunakan APBD maupun APBN sepeserpun.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Wasto menyebut kegiatan GKAH kali ini luar biasa. Menurutnya, karena ide maupun konsepnya muncul dari komunitas, bukan dari pemerintah.
“Ini menunjukkan adanya partisipasi publik dalam mendorong ekonomi masyarakat tumbuh secara serentak. Tidak harus dari pemerintah, tapi juga bisa dari masyarakat maupun komunitas. Kebetulan saya pribadi merupakan bagian dari komunitas MPD, dan selalu diajak dalam setiap kegiatan sosial. Saya sendiri cukup aktif di komunitas ini,” tuturnya.
Sekda Kota Malang juga mengajak warga yang hadir untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Ia meminta agar masyarakat disiplin memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Sebagai orang yang pernah merasakan sendiri rasanya terpapar Covid-19, tentunya mengerti betapa sangat menyita energi dan pikiran. Oleh sebab itu, penting sekali menjaga kesehatan. Karena hal itu lebih mudah dilakukan daripada penyembuhan,” tuturnya.
Wasto juga mengimbau agar masyarakat menumbuhkan kesadaran, untuk memeriksakan kesehatan secara rutin. “Jangan pernah takut untuk periksa. Karena rasa takut malah membuat menjadi orang yang berisiko tinggi. Selain itu juga berisiko terhadap orang-orang di sekitarnya,” tegasnya.
Kegiatan aksi kali ini dihadiri oleh Sekda Kota Malang Wasto, anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan Amitya, Founder Gerakan Kesadaran Alamku Hijau F. Harianto, Koordinator MPD Imam Muslickh, Lurah Madyopuro Sukendari, Dosen Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UMM Riza Rahman Hakim, S.Pi MSi, Danramil Kedungkandang, Perwakilan Polsek Kedungkandang, Komunitas MPD, Sahabat GWN (Gubuke Wong Ngalam), Pemuda Pancasila Kota Malang, IARMI (Ikatan Alumni Resimen Menwa Indonesia), Himaperik (Himpunan Mahasiwa Perikanan) UMM, dan organisasi masyarakat maupun komunitas-komunitas lainnya yang tergabung dalam Gerakan Kesadaran Alamku Hijau.
Reporter : Doni Kurniawan
Editor : MA Setiawan