KOTA MALANG – malangpagi.com
Wakil Walikota (Wawali) Malang Sofyan Edi Jarwoko memberikan apresiasi terhadap kesenian bantengan dalam acara Sarasehan Pesona Bantengan yang digelar di Lodji Hotel Pelangi. Jumat (24/3/2023)
Dalam kegiatan tersebut Wawali mengatakan jika saat ini kesenian bantengan di Kota Malang mengalami kemajuan dan lebih modern. “Jadi saya kira ini sebuah langkah maju yang dilakukan oleh Forum Komunikasi Bantengan Malang. Dari hari ke hari tampak sekali progresnya. Semakin mengikuti kekinian yang sangat dibutuhkan, contohnya yaitu tadi sudah berkolaborasi dengan banyak pihak. Kemudian yang kedua menggunakan teknologi digital, ada youtubernya, content creatornya, dan sebagainya,” beber Bung Edi
Menurutnya, hal tersebut masih belum final karena masih banyak progres yang harus dijalankan salah satunya yakni memasukkan kesenian bantengan Kota Malang sebagai Warisan Budaya Tak Benda. “Tentu itu butuh sebuah semangat dari komunitas bantengan itu sendiri untuk bisa berjuang semaksimal mungkin, sehingga bantengan ini bisa diterima sebagai sebuah kesenian yang khas. Dan itu butuh waktu,” tutur politisi asal Malang ini
Pejabat berkacamata ini pun memandang kesenian bantengan bisa tampil di hotel merupakan sebuah progres yang bagus dan Pemerintah Kota Malang hadir untuk memfasilitasi. “Tentu tetap diwadahi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian sebagai sebuah seni yang berada di kota wisata, nanti juga ada di bawah Disporapar (Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata),” jelasnya
Lebih lanjut dirinya menegaskan bahwa untuk mengembangkan kesenian bantengan ini diperlukan kerjasama dengan semua pihak. “Makanya saya sering menyebut sebagai sebuah ekosistem. Baik dari pemerintah kota, dari pengusahanya maupun dari pelaku seninya juga. Pemerintah pasti ada di dalamnya, tapi ekosistemnya harus terbentuk dengan baik,” papar Bung Edi
Dikatakan, bantengan sifatnya mandiri dan mengalir secara alamiah. “Tapi memang betul-betul riil. Bukan diciptakan tapi spiritnya memang ada dari bawah, muncul dari keinginan yabg kuat, baru apa yang harus dilakukan dengan kolaborasi,” tutur Bung Edi
Sementara itu, Ketua Bantengan Nuswantoro Agus Rianto menyampaikan jika pelaku seni budaya itu memerlukan tempat untuk berekspresi. “Kalaupun ada support uang sebetulnya tidak baik sebab hal tersebut sebetulnya bisa meracuni pelaku seni budaya. Sebenarnya pakem dari seni budaya tidak ada urusan dengan uang. Mereka melakukan itu ikhlas tidak ada pamrih sama sekali. Cuma itu tadi berilah tempat untuk berekspresi pelaku usaha,” ucap Agus
Maksud diberi ruang ekspresi misalkan dibuatkan event atau tempat untuk seniman melepas ekspresi seninya dalam bentuk kesenian bantengan atau yang lain.
Dirinya juga berharap agar Pemkot Malang dapat mempermudah perizinan. “Itu yang kadang merusak dan sangat mempersulit pelaku seni budaya jika perizinan hingga saat ini masih ribet dan ketat untuk seni budaya, maka hancurlah kita,” pungkasnya. (Har/YD)