
SURABAYA – malangpagi.com
Pasca dihantam tsunami Covid-19 pada Juli lalu, kini tren paparan kasusnya mulai melandai. Terbukti dengan semakin bertambahnya daerah dengan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai turun ke level 1, termasuk di Jawa Timur
Berdasarkan assesment situasi Covid-19 dari Kemenkes RI per 12 September 2021, yang dirilis pada 13 September 2021, terdapat enam daerah di Jawa Timur masuk pada PPKM level 1. Yaitu Kabupaten Lamongan, Jember, Pasuruan, Gresik, Sidoarjo, dan Banyuwangi.
Kondisi ini mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya, dalam assesment yang dilakukan oleh Kemenkes RI per 9 September 2021, yang menyebutkan tiga daerah di Jatim berada di level 1.
Sementara PPKM level 2 terdapat 19 daerah. Yaitu Kabupaten Tuban, Sumenep, Situbondo, Sampang, Probolinggo, Pamekasan, Ngawi, Nganjuk, Malang, Madiun, Kediri, Jombang, Bojonegoro, Bangkalan, Kota Surabaya, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Kediri, dan Kota Batu.
Sedangkan untuk wilayah PPKM level 3 terjadi penurunan, dari 16 menjadi 13 daerah. Yaitu Kabupaten Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Mojokerto, Magetan, Lumajang, Bondowoso, Blitar, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, dan Kota Blitar.
Atas penambahan daerah yang menerapkan PPKM level 1 ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi sinergi dan kekompakan yang dilakukan semua pihak, dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran Covid-19 di wilayahnya.
“Alhamdulillah hari ini sudah terjadi penambahan Kabupaten Kota di Jatim yang masuk level 1. Total ada enam Kabupaten Kota. Data ini berasal dari assesment situasi Covid-19 yang dirilis Kemenkes RI per hari ini,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, dikutip dari laman Kominfo Jatim, Senin (13/9/2021).
“Terima kasih atas sinergi, kerja keras, dan kekompakan dari semua pihak yang tutut mencegah penyebaran Covid-19 di Jatim. Di dalamnya termasuk Forkopimda Jatim, TNI-Polri, Pemkab dan Pemkot, tenaga kesehatan (nakes), tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, media, sektor swasta, dan seluruh elemen masyarakat di Jatim,” urainya.
Sementara terkait capaian vaksinasi di Jatim, Khofifah menjelaskan bahwa berdasarkan dashboard Kemenkes/KCPEN per 13 September 2021, jumlah total capaian vaksinasi dosis pertama dan kedua sudah mencapai 18.056.737 dosis. Terdiri dari capaian dosis pertama sebanyak 11.679.097 orang, dan dosis kedua 6.377.640 orang.
Menurutnya, capaian ini sejalan dengan langkah Pemprov Jatim bersama Forkopimda Jatim dan seluruh pihak, dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Jatim.
Pasalnya, untuk vaksinasi ini memang dibutuhkan adanya kerja sama yang kuat lintas sektor dan semua pihak. Termasuk melibatkan pentahelix approach di dalamnya. Sebab, mewujudkan herd immunity memang menjadi tanggung jawab bersama.
Meskipun demikian, Khofifah mengingatkan kepada semua elemen masyarakat, untuk jangan kendor dan tetap menjaga kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan (prokes).
“Kondisi saat ini patut kita syukuri. Jatim sudah bebas zona merah dan terlepas dari level 4. Vaksinasi terus kita gencarkan. Namun prokes jangan sampai lengah. Tetap jaga prokes agar kita segera bisa keluar dari pandemi,” tandasnya. (Red)