KOTA MALANG – malangpagi.com
Banjir bandang yang melanda wilayah Kota Batu dan Kota Malang pada Kamis (4/11/2021) merusak puluhan rumah, terutama yang berada bantaran sungai Brantas.
Begitu pula tujuh Kampung Tematik yang berada di bantaran sungai Brantas tak luput terjangan banjir bandang. Antara lain Kampung Keramik Dinoyo, Kampung Gerabah Penanggungan, Kampung Putih Klojen, Kampung Biru Arema, Kampung Tridi, Kampung Warna Warni, dan Kampung Lampion Jodipan.
Diungkapkan oleh Ketua Pokdarwis Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Syamsul Arifin, bahwa meskipun kampung binaannya relatif aman, namun sumber air di belakang pabrik keramik dipenuhi lumpur. “Ketika warga membersihkan, ditemukan banyak ikan besar di atas lumpur,” ungkapnya, Jumat (5/11/2021).
Berbeda dangan Kampung Gerabah Penanggungan, meskipun juga cukup aman, namun menurut Hariono selaku Ketua Pokdarwis, sebagian bibir sungai yang selama ini kotor dipenuhi sampah sekarang malah bersih. “Budaya bersih harus mulai ditingkatkan untuk menghindari banjir susulan,” tambahnya.
Sedangkan Irmawan, Ketua Pokdarwis Kampung Biru Arema melaporkan bahwa kampung yang berada di Kelurahan Kiduldalem tersebut tak mengalami kerusakan berarti, karena posisi rumah yang lebih tinggi dibandingkan kampung-kampung lain.
Laporan sementara dari Ketua Pokdawis Kampung Tridi, Adnan, bahwa kampung yang terletak di Kelurahan Kesatrian itu cukup aman. “Hanya saja ditemukan keretakan dinding rumah warga yang paling berdekatan bibir sungai,” jelas ini.
Sementara itu, kondisi Kampung Warna-Warni Jodipan juga dilaporkan aman. Hanya saja lumpur masuk ke area lapangan yang selama ini dipergunakan untuk pementasan.
Agus Kodar selaku Ketua Pokdarwis mengatakan bahwa banjir bandang meninggalkan lumpur setebal 40 centimeter. Barang-barang yang sebelumnya di area lapangan berserakan, dan sejumlah meja kursi hanyut terbawa arus deras.
“Sebagian air dan lumpur masuk ke rumah warga. Hari ini (Jumat, 5/11/2021), kami melakukan pembersihan total,” terang Agus.
Kampung Lampion yang lokasinya bersebelahan dengan Kampung Warna-warni kondisinya juga relatif aman. Hal tersebut diungkapkan Suheni, Ketua Pokdarwis Kampung Lampion.
Kampung yang mengalami dampak paling parah adalah Kampung Putih di Kecamatan Klojen. David Rakha, Ketua Pokdarwis Kampung Putih mengungkapkan bahwa Taman Wall Of Love dan Taman Daya Kampung Putih kondisinya mengenaskan.
“Area swafoto dan aksesorinya hilang dan hanyut terbawa banjir. Puluhan warga mengungsi ke aula Senaputra [Brawijaya Edupark], dan beberapa harus dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar,” tuturnya.
David juga menjelaskan, ada satu rumah warga yang hanyut terbawa arus banjir bandang. “Tak sedikit rumah warga yang kemasukan lumpur. Saat ini sedang dilakukan pembersihan,” imbuhnya.
Dengan adanya laporan tersebut, Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang, Ki Demang langsung melakukan koordinasi dengan seluruh Ketua Kampung Tematik.
“Sabtu pagi (6/11/2021) kami gerakkan 22 kampung tematik se-Kota Malang untuk bergotong royong membantu Kampung Putih, karena kampung ini yang paling parah dampaknya,” tegas pria yang bernama asli Isa Wahyudi itu. (TnT/MAS)