
KOTA BATU, Malangpagi.com
Kasus pasien ODP meninggal di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, membuat banyak pihak angkat bicara. Salah satunya dari Lembaga Kajian Strategi (LEKAS).
Didit Kurniato perwakilan Lembaga Kajian Strategis mengatakan, meninggalnya pasien ODP tersebut menunjukkan betapa gagapnya pemerintah kota Batu, khususnya gugus tugas covid-19 kota Batu dalam menghadapi pandemi ini.
“Aksi swadaya pemakaman secara mandiri dari perangkat desa dan warga ini, memperlihatkan kegagapan pemkot Batu terkait pemakaman korban,” kata Didit kepada malangpagi.com, Kamis, 9 April 2020.
Lanjut Didit, Pemkot Batu dalam hal ini Gugas Covid-19 harusnya menjadi orang pertama yang bertanggung jawab. Lembaga inilah seharusnya tumpuan utama masyarakat saat kasus corona menjadi kenyataan di rumah mereka atau lingkungannya. Protokol pencegahan dan penanganan corona adalah tanggung jawab gugus tugas (Gugas) covid-19 sebagai pelaksana pilihan utama Pemkot Batu.
“Kemana Gugas Covid-19 saat ini terjadi? Karena ternyata pemakaman korban dilakukan swadaya oleh masyarakat dibantu polindes desa, maka sah-sah saja apabila kita semua mempertanyakan kemana mereka. Protap dan arahan pemerintah pusat sudah jelas dan tegas. Jadi apalagi yang ditunggu,”
“Masih untung masyarakat dan perangkat Bulukerto mampu untuk menetapkan protokoler pemakaman korban secara mandiri. Bagaimana kalau masyarakatnya belum mampu untuk menjalankan kegiatan ini? Sudah tentu penangan pandemi ini akan berkepanjangan dan berlarut-larut yang akhirnya akan merugikan kita semua,”
“Gugas covid-19 harus berani mengambil peran tanggung jawab utama. Jangan menambah kebingungan masyarakat. Mereka sudah sangat kesusahan karena dampak dari pandemi ini. Peran masyarakat hanya membantu. Masyarakat hanya mengikuti. Tanggung jawab ini jawablah dengan pembuktian kerja ke depan. Ini kode keras buat Gugas covid-19 kota Batu,” tutupnya.
Reporter: Doni
Editor: Ana