
JAKARTA – malangpagi.com
Michiel Beers, adalah pria berdarah Belanda yang tinggal di Jakarta. Selain memiliki keahlian di bidang city planning dan urban designer, Ia juga menggemari petualangan dan blusukan dengan sepeda motor. Terutama Yamaha RX-King, yang menurutnya memiliki keindahan tersendiri dan desainnya tak lekang dimakan zaman.
“Saya suka keliling-keliling Jakarta, suatu ketika mendengar suara berisik yang ternyata berasal dari sepeda motor yang indah, itu pertama kali saya tertarik dengan RX-King,” cerita pria yang lebih suka disapa Michi itu.


Akhirnya, sekitar pertengahan 2019 lalu, Michi membeli sebuah RX-King, dengan niat mengganti penggeraknya dengan motor listrik. “Karena RX-King adalah sepeda motor yang indah dan punya sejarah menarik. Namun sayang kotor (mengotori lingkungan dengan mesin 2-taknya),” ungkap Michi, yang dilansir Setrum.com.
Sebelumnya, Michi tidak pernah menggarap project konversi sepeda motor listrik. Sehingga Ia dibantu beberapa kawan baik di Kosmik (Komunitas Motor dan Sepeda Listrik) Indonesia.
Sebagai seorang desainer, Michi ingin desain asli RX-King tetap terlihat jelas. Sehingga Ia mengatur penempatan baterai dan controller di dalam wadah yang menyerupai mesin aslinya.
“Saya yang mendesain. Lalu banyak dibantu beberapa teman baik di komunitas. Saya berterima kasih pada Enrico (Halim). Dia yang memberitahu apa saja yang mesti saya beli. Setelah perencanaan, lalu ada Handoyo dari Ef Zet Ebike shop, yang membantu perakitannya,” paparnya.
Proses konversi yang dijalani Michi relatif lancar. Karena sebenarnya perencanaannya sendiri sudah cukup matang. Sehingga kendala yang dialami sangat sedikit.
“Pengerjaannya hanya terbentur PSBB di Jakarta, yang membuatnya jadi lama. Tapi selain itu, semuanya lancar. Juga karena pihak-pihak yang membantu, seperti baterai dari Pak Zul Ebike Jakarta yang sangat berpengalaman, dan Handoyo dari EfZet Ebike,” pungkasnya.
Crew Setrum.com sempat menjajal RX-Ohm ini. Kesan yang dirasakan sangat smooth dan tenaganya lebih dari cukup untuk perkotaan Jakarta.
Belum diketahui berapa bobot aslinya. Tapi rasanya lebih ringan dari RX-King standar. Mungkin karena tanpa knalpot dan tangki bensinnya kosong. Handlingnya pun nyaman, dengan suspensi sedikit empuk.
Oiya, menurut Michi, sekarang istrinya yang suka membawa si RX-Ohm. Maklum, tanpa kopling dan persneling. Jadi sangat mudah dan praktis.
Ingin tahu cerita lengkapnya? Saksikan di video di bawah ini. Jangan lupa subscribe ya!
Editor : MA Setiawan