SURABAYA – malangpagi.com
Saat ini tercatat sebanyak 545 Izin Usaha Pertambangan (IUP) produksi aktif yang tersebar di sejumlah Kabupaten di Jawa Timur.
Menurut Ketua Forum Komunikasi Pemimpin Redaksi Media (FKPRM), Drs. Agung Santoso, hal ini dapat digunakan sebagai latar belakang bagi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Jawa Timur, Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT untuk membuka Jurusan Teknik Pertambangan di SMK Negeri yang ada di Jawa Timur.
“Potensi Sumber Daya Alam (SDA) kandungan galian mineralnya yang sangat luar biasa tidak bisa dibiarkan begitu saja oleh Gubernur,” ujar Agung dalam rilisnya, Sabtu (10/4/2021).
Dirinya menambahkan, jika di daerah Kabupaten ada sekolah tambang, tentu Pemkab maupun masyarakat tidak ragu bila banyak tambang yang akan digali.
Sementara itu, Ir. Supoyo mantan Sekretaris Dinas ESDM Jatim yang sudah mengabdi 27 tahun di dunia tambang menjelaskan, ada dua tujuan utama apabila dibuka Jurusan Teknik Pertambangan di sekolah.
“Pertama, menyiapkan tenaga siap pakai dalam membantu tugas ahli pertambangan untuk tambang mineral logam,” tuturnya.
“Kedua, untuk menyiapkan tambang di pertambangan mineral non logam dan batuan, sehingga kegiatan pertambangan dilaksanakan dengan teknik yang baik dan benar,” lanjut Supoyo.
Hal senada dipaparkan mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Harun. “Dalam mengelola sesuatu, yang paling penting adalah SDM-nya. Jika terdapat potensi tambang di Jawa Timur, maka perlu disiapkan SDM di semua tingkatan pekerjanya, sesuai dengan potensi dan SDM yang profesional,” ujar Harun yang juga mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Jawa Timur itu.
Menjawab wacana pembukaan Jurusan Teknik Pertambangan, Wahid Wahyudi menjelaskan, bahwa pada umumnya tambang dikelola oleh perusahaan-perusahaan besar. Mantan Kepala Dinas Perhubungan yang merupakan senior eselon II di jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jawa Timur itu merasa perlu dibuka kompetensi tambang untuk daerah-daerah yang memiliki potensi tambang.
Di tempat terpisah, Syaifudin yang dikenal sebagai pengusaha tambang sekaligus Ketua Forum Komunitas dan Pemerhati Tambang (Forkompeta) Jawa Timur, menyambut baik apabila Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui DInas Pendidikan berniat membuka Jurusan Teknik Pertambangan.
“Pemerintah tidak perlu membuka sekolah baru. Cukup SMK Negeri yang ada di berbagai Kabupaten di Jawa Timur dibuka Jurusan Teknik Pertambangan,” tegasnya.
Lantas bagaimana dengan tenaga pendidiknya? Untuk itu Syaifudin menjelaskan, bahwa secara teknis hal tersebut dapat dikaji melalui para peneliti di Balitbang Jatim.
Dari kajian peneliti dan Dispendik, lanjut pria yang sejak muda sudah terjun di dunia tambang ini, dimungkinkan tidak harus semua daerah perlu ada Jurusan Teknik Pertambangan.
“Tentang SMK mana saja yang bisa membuka Jurusan Teknik Pertambangan, Gubernur bisa berkoordinasi dengan Bupati, bukan Walikota. Karena wilayah tambang pastinya ada di Kabupaten,” pungkas Syaifudin.
Editor : MA Setiawan