
TOKYO – malangpagi.com
Perjalanan atlet surfing Indonesia Rio Waida (21) di Olimpiade Tokyo 2020 harus terhenti pada ronde ketiga.
Tampil di Tsurigasaki Surfing Beach, Rio harus mengakui kehebatan surfer nomor enam dunia, Kanoa Igarashi dari Jepang dengan nilai 12-14, Senin (26/7/2021).
Namun, peforma Rio diwarnai aksi dramatis dan kondisi ombak yang mendebarkan, karena Rio sempat tertingggal 5,83-8,12.
Lima menit terakhir, Rio mampu mengejar ketertinggalan. Hanya saja, waktu yang dimilikinya habis sehingga Ia menutup ronde ketiga dengan skor 12-14.
“Kondisi ombak buruk, arus keras. Selama 10 menit saya sempat bingung menempatkan posisi. Ditambah surfing saya buruk, saya pun kalah,” tutur Rio, dikutip dari NOC Indonesia.
Meskipun Rio pernah mengalahkan Igarashi di ISA World Surfing Games 2019 di Miyazaki, Jepang, tetapi kali ini situasinya berbeda. Karena ombak di Tsurigasaki Beach tak begitu bagus di musim panas.
Belum lagi cuaca berangin dikarenakan badai taifun yang diprediksi bakal menerjang Tokyo pada 27 Juli, sehingga cuaca di Pantai Tsurigasaki sangat berangin.
Meski belum berhasil membawa pulang medali, tetapi Rio mengaku mendapat pelajaran beharga. Sebab di Olimpiade ini dirinya berkompetisi dengan para surfer andal. Atlet berdarah Indonesia-Jepang itu juga mengaku belajar dari sikap dan trik para lawan yang berlaga di Tokyo.
Agenda berikutnya, Rio berencana ke Meksiko untuk tampil di Kejuaraan Dunia. Setelah itu berlaga di 4 ajang challenger, untuk mendapatkan tempat di World Championship Tour, yang jadi salah satu kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
“Terima kasih atas dukungan teman-teman dan Indonesia. Mohon maaf saya belum bisa membawa pulang medali. Saya akan berusaha lebih keras untuk bisa tampil lebih baik di Paris 2024,” tutur atlet kelahiran Saitama, Jepang itu.
Di bagian lain, pelatih Tipi Jabrik menyebut secara keseluruhan penampilan Rio sudah maksimal. Sayang, kondisi laga tidak ideal. Peluang fifty-fifty dan butuh faktor luck. Inilah yang tidak diperoleh Rio.
“Dengan lolos ke Olimpiade 2020, membuktikan kita itu punya atlet berpotensi. Apalagi seleksi menuju ajang ini sangat sulit dan berat. Tak cuma skill, tapi juga bertarung dengan alam,” tandas kakak dari artis Luna Maya itu. (Red)