KOTA MALANG – malangpagi.com
Dalam rangka menyongsong Hari Disabilitas Nasional, Paguyuban Peduli Insan Berkebutuhan Khusus (P2IBK) Nareswari mengadakan kegiatan bertajuk Kreasi Anak Negeri, bertempat di lobi gedung DPRD Kota Malang. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, 19–21 November 2021.
Hari pertama acara (Jumat, 19/11/2021) mengetengahkan sejumlah kegiatan. Di antaranya lomba mewarnai gambar topeng, serta pameran karya anak berkebutuhan khusus. Dilanjutkan dengan saresehan bersama orangtua dan pengusaha peduli anak berkebutuhan khusus, dengan tema “Menatap Masa Depan Meraih Cita”.
Gelaran Kreasi Anak Negeri dibuka dengan penampilan Tari Bedoyo, yang dibawakan dua penari tuna rungu dari SLB PGRI Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Penampilan kedua penari yang memukau membuat penonton yang hadir terpesona. Termasuk Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika yang turut hadir di acara tersebut.
“Kita saja yang dapat mendengar belum tentu bisa menari. Bayangkan anak tuna rungu menari dengan keterbatasan pendengaran, tetapi dengan irama yang pas,” ucapnya penuh kekaguman.
Dalam kesempatan ini, Made juga memberikan apresiasi kepada guru tari, kedua penari tuna rungu tersebut. Bahkan dirinya mengundang kedua penari tersebut untuk tampil di pembukaan Rapat Paripurna pada Selasa (23/11/2021) mendatang, yang akan dihadiri seluruh anggota DPRD, Forkopimda, dan Kepala Dinas di Kota Malang.
“Senin hingga Jumat, DPRD Kota Malang sering kedatangan tamu dari luar kota. Baik instansi pemerintahan maupun DPRD di seluruh Indonesia. Jumlahnya perhari rata-rata 20 hingga25 tamu. Bahkan di hari-hari tertentu dapat mencapai ratusan. Hal tersebut yang membuat kami [DPRD Kota Malang] kemudian membuat pojok UMKM khusus penyandang disabilitas di gedung DPRD Kota Malang,” paparnya.
Usai membuka acara Kreasi Anak Negeri, politikus PDI Perjuangan itu meninjau setiap stan pameran yang menampilkan karya anak berkebutuhan khusus, mulai kerajinan tangan, tas, dompet, lukisan, hingga produk kuliner.. Tak hanya itu, Made juga membeli beberapa produk yang dipamerkan.
Ketua penyelenggara Kreasi Anak Negeri, Guntur Dian Hernanto menyampaikan, event ini diikuti 26 lembaga se-Malang Raya dan menampilkan 15 stand pameran.
“Selama pandemi, pendidikan anak penyandang disabilitas sempat terhenti dan melakukan pembelajaran di rumah. Seiring menurunnya angka kasus Covid-19 di Kota Malang, anak-anak mulai kami dorong untuk kembali bersemangat dalam belajar dan berkreasi,” bebernya.
Guntur berpesan kepada masyarakat, untuk tidak memandang sebelah mata terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Karena mereka juga mampu berkarya.
Selain itu, pihaknya berharap adanya perhatian khusus dari pemerintah. Agar ketika anak-anak berkebutuhan khusus dapat mendapat pekerjaan selepas sekolah. (DK99/MAS)