KOTA MALANG – malangpagi.com
Di antara begitu banyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Malang yang kiprahnya diakui di dunia industri dan kewirausahaan, salah satunya adalah SMK Putra Indonesia Malang (SMK PIM).
Lembaga pendidikan kejuruan yang berdiri sejak 1988 ini mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan kompeten serta berdaya saing tinggi, diiringi akhlak mulia dan berwawasan global.
SMK yang terletak di Jalan Barito No. 5 Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang itu adalah sekolah pertama dan satu-satunya yang memiliki program keahlian Kimia Industri dan Farmasi Industri di Kota Malang. Tak hanya itu, keduanya pun telah mengantungi status akreditasi A.
SMK PIM mencetak banyak lulusan yang memiliki kompetensi di bidang produksi pengujian mutu pangan, non pangan, serta bidang produksi pengujian mutu sediaan obat dan kosmetik.
Sekolah yang mempunyai motto “Touch Your Future” ini memberikan pendidikan terbaik untuk generasi muda, dengan sistem pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi yang mengarah pada konstruktivistik [pembelajaran yang lebih menekankan pada proses dan kebebasan dalam menggali pengetahuan, serta upaya dalam mengonstruksi pengalaman], dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga dipercaya oleh lebih dari 40 mitra di dunia industri.
Sejak 29 November hingga 8 Desember 2021, SMK PIM melakukan Penilaian Akhir Semester (PAS) semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022, yang dilaksanakan secara luring (luar jaringan). Dalam pelaksanaan PAS ini, setiap kelas dibagi menjadi dua guna memenuhi protokol kesehatan.
PAS yang diikuti peserta didik kelas X dan XI ini digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua Kompetensi Dasar (KD) pada semester tersebut.
Menurut Ir. Sugianto, salaku Ketua Pelaksana PAS SMK PIM, kegiatan PAS ini dilakukan untuk melengkapi penilaian yang lain. “Penilaian harian dan setiap standar akhir kompetensi serta ujian tengah semester digunakan untuk mengukur kompetensi peserta didik,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Kepala Kompetensi Keahlian Kimia Industri SMK PIM itu.
“Kami melakukan PAS dalam dua sesi. Sesi pertama untuk siswa kelas XI, disusul sesi kedua untuk siswa kelas X. Setiap kelas berisi maksimal 20 siswa dari kapasitas 40 bangku yang ada,” jelas Sugianto kepada Malang Pagi, Senin (6/12/2021).
Sementara itu, Wakil Kepala Kurikulum SMK PIM, Eka Tries Yuliani, S.Si. menambahkan, pelaksanaan PAS secara luring ini telah mendapatkan izin, namun terbatas dan bertahap.
“PAS luring ini merupakan momentum penting untuk menumbuhkan karakter jujur, bertanggungjawab, dan berpikir kritis. SMK PIM juga mengembangkan soal berbasis Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) paper based, melalui lima tipe soal. Yaitu soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, uraian singkat, dan esai. Sehingga diharapkan peserta didik lebih maksimal dalam mengerjaka PAS luring ini,” tutupnya Eka. (TnT/MAS)