KOTA MALANG – malangpagi.com
DPRD Kota Malang menganggap proyek Kayutangan Heritage sekadar sebuah proyek gagap. “Betapa tidak, pembangunan di kawasan Jalan Basuki Rahmat ini mulai awal sudah bermasalah, khususnya di koridor tiga. Ditambah pembuatan lampu yang tidak mencerminkan Kota Malang,” tukas anggota DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi, saat menyampaikan laporan hasil pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Tahun Anggaran 2021, Rabu (20/4/2021)
Politisi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga menyorot ornamen lampu-lampu yang terpasang di koridor Kayutangan mencontoh Malioboro. “Dan yang paling berat saat Kayutangan dibuka sebagai destinasi wisata dan digunakan sebagai tempat kongkow kawula muda. Malah menimbulkan kemacetan lantaran tidak ada perencanaan tentang lokasi parkir,” kritik Arief.
Dalam Rapat Paripurna tersebut, Arief yang juga selaku anggota Badan Anggaran (Banggar) meminta kepada Pemerintah Kota Malang, untuk benar-benar melakukan kajian dari berbagai aspek. “Jika Kawasan Kayutangan memang dimanfaatkan untuk destinasi wisata, DPRD merekomendasikan agar Pemkot Malang segera menyediakan lahan parkir yang memadai,” tegas politisi dapil Klojen itu.
Selain itu, dirinya juga mengimbau agar pemasangan ornamen lampu di koridor tiga nantinya harus benar-benar menggambarkan ciri Malangan, alih-alih mencerminkan Kasultanan Yogyakarta. “Kami minta dengan dibangunnya kawasan Kayutangan dapat memberikan manfaat, terutama bagi masyarakat sekitar,” pungkas Arief. (Har/MAS)