![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2023/07/Sewu-Encek-1.jpg)
KAB. MALANG – malangpagi.com
Memperingati 1 Suro 1957 tahu Jawa (Jimawal), atau 1 Muharram 1444 Hijriah, warga Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang menyelenggarakan festival arak-arakan seribu encek, atau dikenal dengan acara Ngarak Sewu Encek, Jumat (21/7/2023).
Festival Encek ini merupakan agenda rutin tahunan Desa Sumbersekar. Encek dibuat sendiri oleh warga setempat, terbuat dari anyaman bambu, pelepah pisang, dan janur, yang kemudian diarak dari rest area menuju empat punden yang terdapat di Desa Sumbersekar, juga tandon air dan perempatan jalan.
Sebelum diarak, sekitar seribu encek dijajar rapi di rest area dan didoakan. Selanjutnya, encek dibagikan kepada warga desa yang telah memenuhi lokasi tersebut.
![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2023/07/Sewu-Encek-3.jpg)
Menurut Kepala Desa Sumbersekar, Ririn Catur Kurniasasi, hanya butuh empat hari untuk mempersiapkan festival arak-arakan tersebut. “Selain itu, saat ini juga sudah terbentuk Lembaga Adat, yang di dalamnya terdapat tokoh-tokoh agama dan budaya dari empat dusun. Lembaga ini bertujuan agar kegiatan-kegiatan seni budaya di Desa Sumbersekar selalu eksis,” ujar Ririn.
Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, encek merupakan simbol rasa syukur warga Desa Sumbersekar, yang telah dikaruniai berbagai keberhasilan dan kesejahteraan. “Encek yang berisi polopendem, buah-buahan, lauk pauk, dan jajanan pasar ini memiliki makna dan filosofi. Salah satunya janur yang mengarah ke atas. Artinya segala doa berharap akan dijabah Allah SWT,” terangnya.
![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2023/07/Sewu-Encek-2.jpg)
Menurut Ririn, festival arak arakan encek ini adalah sebuah kegiatan positif, dan akan rutin digelat setiap tahun. Selain untuk melestarikan adat dan budaya, kegiatan ini dalam rangka menjalin kerukunan antarwarga.
Di kesempatan yang sama, Camat Dau Hadi Sucipto mengapresiasi festival arak-arakan encek ini. “Kami menyambut baik kegiatan uri-uri budaya ini. Semoga pemdes, tokoh agama dan budaya, serta masyarakat bahu membahu membangun Indonesia. Semoga festival arak-arakan encek ini rutin dilaksanakan dengan meriah,” pungkasnya. (DK99/MAS)