
KAB. MALANG – malangpagi.com
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, melakukan kunjungan ke Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, Senin, (24/7/2023). Kunjungan Presiden antara lain untuk memantau harga komoditas di pasar tersebut.
“Pagi hari ini saya ingin cek juga harga-harga seperti di pasar-pasar yang lain di Kabupaten Malang. Saya melihat harga-harga di sini sangat bagus, sangat bagus,” ucap Jokowi di sela-sela kunjungannya.
Presiden menyebut bahwa harga sejumlah komoditas di Pasar Bululawang berada pada posisi yang baik, di antaranya karena inflasi yang terkendali dan pasokan barang yang banyak. Misalnya daging ayam yang berada di kisaran Rp34 ribu per kilogram, dan bawang merah yang berkisar Rp26 ribu per kilogram.
“Murah sekali di sini. Ini saya kira baik, karena memang sebagian besar produksinya di Kabupaten Malang. Untuk inflasi, artinya di sini terkendali. Pasokan banyak,” jelas Jokowi. Selain mengecek harga komoditas, Presiden Jokowi juga menyerahkan bantuan sosial berupa paket sembako kepada para pedagang di Pasar Bululawang.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Malang, antara lain Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Malang Sanusi.

Usai meninjau Pasar Bululawang, Presiden kemudian berkunjung ke Kompleks PT Pindad (Persero) di Turen. Di tempat tersebut, Jokowi menyampaikan bahwa terdapat peningkatan permintaan ekspor untuk produk-produk pertahanan buatan PT Pindad.
“Kami bertiga, dengan Pak Menhan Pak Prabowo dan Pak Menteri BUMN Pak Erick Thohir, ingin mengunjungi Pindad karena permintaan dari pasar ekspor untuk produk-produk ini meningkat sangat tajam,” jelasnya.
Selain itu, Presiden juga menggelar rapat bersama menteri-menteri terkait dan Komisaris Utama PT Pindad, guna memutuskan langkah-langkah perusahaan berikutnya terkait peningkatan permintaan pasar.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menegaskan bahwa industri pertahanan Indonesia memiliki peluang yang baik di masa mendatang dan harus terus dikembangkan. “Saya hanya ingin menggarisbawahi, bahwa industri pertahanan di negara kita memang memiliki prospek yang baik dan harus dikembangkan. Baik yang berkaitan dengan peluru, kendaraan, maupun senjata. Semuanya karena permintaannya banyak,” ujar Presiden.
Pihaknya menjelaskan, saat ini dunia sedang mengalami kekurangan peluru. Jokowi mengungkapkan, dalam setiap kunjungannya ke negara lain, ketersediaan peluru selalu menjadi topik yang dibahas antarpemimpin negara.
Oleh karena itu, Presiden minta jajarannya untuk mencari mitra kerja dan menjalin kerja sama dengan pihak lain, agar pengembangan PT Pindad dapat berjalan lebih cepat. Menurut Jokowi, produksi PT Pindad saat ini mengalami peningkatan ,setelah mendapatkan suntikan modal dari pemerintah sebesar Rp700 miliar melalui skema penyertaan modal negara (PMN).
“Sebelum diberi PMN, PT Pindad memproduksi sebanyak 275 juta peluru. Setelah kami beri PMN, produksinya meningkat hingga 415 juta peluru. Hampir dua kali lipat, karena memiliki line tambahan dari PMN yang telah kita berikan,” beber Jokowi. (Giar/MAS)