KOTA MALANG – malangpagi. com
Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang memperkenalkan program inovatif Gelis Maca (Gerakan Literasi Masyarakat Membaca) yang diadakan di Rumah Pintar di seluruh kelurahan Kota Malang. Program ini bertujuan meningkatkan minat baca dan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kota Malang.
Menurut PJ Walikota Malang, Wahyu Hidayat program ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih gemar membaca.
“Dengan Gerakan Gelis Maca ini, harapannya masyarakat Kota Malang dapat meningkatkan minat baca mereka, yang tentunya juga akan meningkatkan kualitas dan SDM anak di Kota Malang,” ujarnya.
Salah satu fokus program ini adalah mengasah bakat menulis anak-anak dan siswa dari 15 Rumah Pintar di kota tersebut. Wahyu mengatakan, mereka telah mendapatkan bimbingan langsung dari dosen bahasa dan sastra dari Universitas Islam Malang (Unisma).
“Dengan Gelis Maca, kami berharap ada peningkatan gerakan masyarakat untuk kembali menggemari Kegiatan membaca,” tambah Wahyu.
Dalam kegiatan ini, lima penulis cilik berkesempatan menulis biografi Wahyu Hidayat. Mereka mengumpulkan data dan berinteraksi langsung dengan sang Pj Wali Kota.
“Alhamdulillah, kami mendapatkan dukungan dari percetakan dan para penulis cilik ini telah menyelesaikan biografi saya berjudul ‘Dari Rotterdam ke Kota Malang’,” kata Wahyu Hidayat.
Wahyu sangat mengapresiasi karya para penulis cilik tersebut. “Saya sangat mengapresiasi karya mereka. Pertanyaan-pertanyaan mereka sangat unik dan tidak terduga, memberikan perspektif baru dalam perjalanan hidup saya,” ungkapnya.
Dijelaskan Wahyu, pertanyaan-pertanyaan seperti pengalaman menonton sepak bola di Belanda dan tim favoritnya di sana memberikan wawasan baru bagi anak-anak tersebut.
“Dengan menulis biografi saya, anak-anak jadi dapat membandingkan ilmu yang saya dapat dari Rotterdam dan bagaimana ilmu tersebut diaplikasikan di Kota Malang,” tambahnya
Wahyu berharap, Program Gelis Maca tidak hanya meningkatkan minat baca, tetapi juga mengasah kemampuan menulis dan berpikir kritis di kalangan anak-anak Kota Malang.
“Ini merupakan sebuah terobosan dari Dinas Perpustakaan dan tentunya kita dapat meningkatkan minat baca di Rumah Pintar,” tutup Wahyu.
Sementara itu, Ari Ambarwati, dosen dari Unisma yang terlibat dalam pembimbingan, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah langkah penting untuk meningkatkan budaya membaca dan menulis di kalangan anak-anak.
“Saya selalu mendorong anak-anak untuk bebas bertanya dan mengekspresikan diri tanpa takut, karena dari pertanyaan-pertanyaan itulah lahir ide-ide tulisan yang luar biasa,” katanya.
Ambar juga menekankan pentingnya anak-anak bercerita dan menarasikan hal-hal terdekat di lingkungan mereka dengan cara mereka sendiri.
“Anak-anak perlu bercerita dan menarasikan lingkungan mereka dengan cara mereka sendiri. Ini bukan hanya melatih kemampuan menulis, tetapi juga membantu orang lain memahami sejarah dan budaya daerah mereka,” tambah Ari. (Dsy/YD)