KOTA MALANG – malangpagi.com
Dalam suasana penuh kebersamaan, Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan menghadiri doa bersama lintas agama yang diinisiasi oleh komunitas Malang Peduli Demokrasi (MPD) sebagai ungkapan rasa syukur atas terselenggaranya Pilkada Serentak 2024 yang berlangsung aman dan damai.
Acara yang digelar di Villa Ir.Guraisy, Perumahan Villa Bukit Tidar Blok A2, Kota Malang, Selasa (31/12/2024) ini dihadiri oleh Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan, Ketua DPRD Kota Malang Amythia Ratnanggani, Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) Malang Raya, tokoh masyarakat, serta elemen masyarakat lainnya.
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan mengapresiasi komunitas MPD yang telah melaksanakan kegiatan doa bersama usai pelaksanaan Pilkada serentak di Malang Raya dengan damai dan sukses. Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif semua pihak.
“Saya yakin Malang Peduli Demokrasi mempunyai peran yang sangat penting dan strategis untuk menyukseskan untuk menjaga perdamaian di dalam pelaksanaan pilkada khususnya di Malang Raya,” ujar Pj Iwan.
Pj Wali Kota Malang juga mengapresiasi keharmonisan antar umat beraga yang hadir dalam kegiatan doa bersama ini.
“Ini perannya sangat berarti, untuk menjaga keharmonisan umat beragama di kota Malang dalam menjaga dan ikut melaksanakan pelaksanaan Pilkada serentak 2024 dengan damai. Kita berdoa di akhir penghujung tahun 2024 ini, mudah-mudahan apa yang menjadi cita-cita kita, apa yang menjadi permasalahan ada di 2024 ini tentunya bisa diselesaikan dengan mudah,” tuturnya.
Sementara itu, Presiden MPD, Imam Muslich mengatakan bahwa kegiatan doa bersama ini juga menjadi momentum refleksi tingkat partisipasi pemilih.
Menurutnya, tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024 sudah cukup baik, meskipun ada ruang untuk meningkatkan kesadaran politik ke depannya.
“Kegiatan ini mencerminkan harmonisasi hubungan antar umat beragama di Kota Malang yang selama ini telah terjalin dengan baik. Ini adalah wujud nyata persatuan umat, dimana anggota dari MPD sendiri sekitar 150 orang dari suku, ras dan agama yang berbeda,” ujarnya.
“Tentunya hal ini menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga perdamaian di Kota Malang. Ini adalah kekayaan yang harus terus dirawat. Mari kita jadikan momentum ini sebagai penguat semangat persatuan untuk Kota Malang yang lebih baik,” pungkasnya.