KOTA MALANG – malangpagi.com
Usai mendapatkan nomor urut 3, Pasangan M. Anton – Dimyati Ayatullah (Abadi) bergegas membentuk Tim Pemenangan untuk menatap Pilkada 2024 Kota Malang, bertempat di Robusto Coffee, Senin (23/9/2024).
Pasangan Calon (Paslon) M. Anton atau yang akrab disapa Abah Anton dan Dimyati Ayatullah (Abadi) bermakna Agamis, Bermartabat, Amanah, Dinamis, Inovatif.
Dalam kesempatannya, Anton bertekad untuk memberikan solusi nyata untuk warga Kota Malang yang banyak melakukan pengaduan.
“Kita ingin menyelesaikan banyak persoalan yang ada di Kota Malang. Banyak masyarakat yang mengadu kepada kita. Apabila nanti dipilih dan dijadikan kepala daerah, saya yakin semua menunggu apa yang dilakukan oleh Abadi,” tegas Abah Anton.
Dirinya menyatakan bahwa Abadi muncul membawa visi misi yang diyakini cocok untuk berbagai masalah serta solusi yang bisa menyejahterakan masyarakat Kota Malang.
Salah satu program utama pasangan Abadi yaitu terkait pendidikan di Kota Malang. Dikatakannya, banyak warga yang mengeluh akan sulitnya mendapatkan pendidikan yang layak untuk anak atau kerabatnya.
“Kami sudah merancang bagaimana ke depan, kami melihat potensi dan SDM di Kota Malang sebagai Kota Pendidikan ini. Kami akan membangun sinergi antara pemerintah dengan akademisi,” ujarnya.
Tak hanya itu, Anton mengatakan bahwa Abadi juga akan bekerja sama dengan 60 kampus yang ada di Malang Raya.
“Saya percaya kebersamaan akan membawa suatu keberkahan. Kami percaya bahwa pasangan Abadi dapat menerima keluhan dan masukkan dari seluruh masyarakat Kota Malang ke depannya,” sambung Anton.
Program-program pendukung visi misi Abadi kali ini akan didukung dan dibantu oleh koalisi rakyat peduli wong cilik. Terdapat 9 fokus utama yang menjadi skala priritas paslon Anton – Dimyati.
“Koalisi rakyat ini penting bagi paslon Abadi, karena selama ini kita telah membiarkan sdm yang sangat dibutuhkan dan potensi akademisi kita,” teramgnya.
Terkait masalah kesehatan di Kota Malang Paslon nomor urut tiga ini akan bertekad untuk memaksimalkan kehadiran puskesmas-puskesmas di Kota Malang agar memberikan pelayanan yang terbaik.
“Saya tidak mau puskesmas hanya menunggu, tetapi puskesmas harus jemput bola ke masyarakat baik cek kesehatan maupun melayani warga yang sakit,” sambung M. Anton.
Selain itu, paslon Abadi akan memastikan bahwa pelayanan kesehatan akan terbebas dari biaya-biaya yang tidak semestinya dikeluarkan oleh masyarakat yang sakit.
Selain pendidikan dan kesehatan, terdapat tiga skala prioritas utama yaitu banjir, macet, dan parkir liar.
“ini menjadi skala prioritas utama kami untuk segera mencarikan solusi dan menuntaskan persoalan ini,” ucapnya.
Berlanjut, empat skala prioritas pendukung paslon ini yakni ekonomi kreatif, peningkatan UMKM, one stop service (pelayanan satu pintu untuk masyarakat), serta RTH (Ruang Terbuka Hijau). (YD)