
KOTA MALANG – malangpagi.com
Isu tanah wakaf terus mencuat di tengah perseteruan antara Kyai Muhammad Imam Muslimin dengan tetangganya. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa Kyai MIM telah mewakafkan tanah di depan rumahnya untuk jalan umum. Namun, informasi tersebut dibantah langsung oleh Kyai MIM.
Berdasarkan data Badan Pertanahan Nasional (BPN), jalan umum yang berada di depan rumah Kyai MIM bukanlah tanah wakaf. Lahan tersebut merupakan hasil pemecahan milik pemilik sebelumnya, Ahmadi pada tahun 2008.
Saat itu, Ahmadi memecah tanah menjadi empat kavling, sementara sisanya dijadikan akses jalan umum. Salah satu kavling kemudian dibeli oleh istri Kyai MIM, Rosida Vignesvari.
Menanggapi kabar tersebut, Kyai MIM menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan wakaf.
“Gak pernah saya wakafkan. Saya tidak pernah mewakafkan,” ujar Kyai MIM, Kamis (2/10/2025).
Lebih lanjut, Kyai MIM mengungkapkan bahwa dirinya hanya menuliskan pesan moral agar jalan tersebut tetap dipertahankan sebagai akses umum oleh siapa pun pemilik rumah ke depannya.
“Saya cukup menulis, siapapun memiliki rumah ini hendaknya tetap dijadikan jalan,” jelasnya.
Menurut Kyai MIM, jalan itu diperuntukkan bagi semua orang, tanpa membeda-bedakan latar belakang.
“Jalan untuk semua orang termasuk hewan. Ojo beda-beda ne agama, suku, lan bangsa (jangan membedakan agama, suku, dan bangsa). Sopo wae oleh lewat kono (siapa pun boleh lewat situ),” tegasnya.
Kyai MIM mengatakan, jalan tersebut juga telah ia doakan setiap hari dengan harapan membawa keberkahan bagi siapa saja yang melintas.
“Soale dalan iku wes tak tirakati (karena jalan itu sudah saya doakan). Sopo seng lewat kono lek penyakiten, ilang penyakiten (siapa yang lewat situ jika sakit, sakitnya hilang). Lek kesusahan, ilang susah e (kalau susah, susahnya hilang). Lek utang e okeh mugo-mugo cepet kesauran (kalau punya hutang segera bisa terbayar). Lek ora duwe duwek mugo-mugo duwe (kalau tidak punya uang, segera punya). Lek ora payu rabi, mugo-mugo cepet entuk jodoh (kalau belum menikah, hisa secepatnya dapat jodoh),” tutur Kyai MIM.
Sebagai catatan, jalan umum ini kini menjadi sumber perselisihan antara Kyai MIM dan tetangganya. Konflik bermula dari mobil-mobil milik usaha Rental Sahara yang diparkir di jalan tersebut, sehingga dianggap mengganggu akses keluar masuk kendaraan Kyai MIM. (YD)