
KOTA MALANG – malangpagi.com
Pemerintah Kota (Penkot) Malang menegaskan bahwa program RT Berkelas akan menjadi salah satu instrumen strategis untuk mengurangi persoalan genangan dan banjir di tingkat permukiman.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso menjelaskan bahwa usulan dari tiap-tiap RT pada 2027 nantinya diprioritaskan untuk mendukung arah pembangunan daerah, khususnya di bidang penanganan banjir.
Menurut Erik, program ini memungkinkan setiap RT menyusun kegiatan yang benar-benar sesuai kebutuhan di lapangan.
“Salah satunya untuk penanganan genangan banjir. Jadi nanti diprioritaskan itu selain untuk penanganan drainase, pembersihan, pembuatan sumur resapan, sumur injeksi, serta biopori-biopori. Itu yang akan menjadi arahan dalam usulan RT Berkelas,” ujarnya.
Erik mengatakan bahwa APBD 2026 sudah disahkan, sehingga program di tahun tersebut masih bersifat umum dan mengacu pada RPJMD. Namun, lanjutnya, mulai 2027 arah pembangunan akan lebih tematik dan spesifik, sesuai prioritas RKPD.
“Ada beberapa program utama untuk penanganan genangan ini, diantaranya rehabilitasi dan pembangunan drainase di titik-titik rawan, pembuatan drain hole atau lubang resapan pada seluruh saluran drainase tertutup agar air dapat mengalir optimal, pembangunan sumur resapan dan sumur injeksi untuk menampung limpahan debit air, dan pembuatan biopori di wilayah dengan tutupan lahan yang sudah didominasi perkerasan,” terangnya.
Menanggapi masukan DPRD Kota Malang agar usulan RT diarahkan fokus pada penanganan banjir, Erik menilai langkah tersebut sangat tepat.
“Bagus. Memang sesuai dan selaras. Sebelumnya juga sudah ada pembahasan terkait RKPD 2027. Semua program pembangunan nanti disesuaikan arah tematiknya secara spesifik,” jelasnya.
Sementara itu, Erik memastikan bahwa dokumen perencanaan atau master plan penanganan banjir yang telah dikritik keras oleh DPRD Kota Malang akan dievaluasi kembali.
“Master plan itu dokumen untuk jangka waktu tertentu. Nanti coba kita review apakah sudah berjalan optimal, atau perlu disesuaikan dengan kondisi terkini. Kita lihat juga apakah pembangunan sudah terintegrasi sesuai master plan drainase tersebut,” pungkasnya. (YD)















