Malangpagi – Pilkada Kota Malang yang akan dilaksanakan pada bulan juni 2018 mendatang. Beberapa tahapan sudah dilewati, antara lain rekomendasi parpol dan pendaftaran para Paslon di KPUD.
Drs. Peni Suparto, M.AP sebagai Ketua Garda Pancasila mengatakan dalam tahapan tersebut telah menghasilkan 3 Paslon; Anton-Syamsul, Nanda-Wanedi dan Sutiaji-Edi. Mereka adalah calon yang secara konstitusional telah memenuhi syarat memasuki arena kompetisi demokrasi yang nanti digelar serentak di seluruh Indonesia. Saya melihat ketiganya sudah mulai melakukan sosialisasi langsung dan menyebar gambar bacalon di media sosial.
Menurut Peni Suparto, Satu hal yang saya amati adalah, belum ada satupun paslon yang secara terbuka menyampaikan visi misi dan gagasannya secara luas ke publik. “Porsi publikasi gagasannya sangat minim jika dibandingkan dengan penyampaian slogan-slogan politiknya,” ucapnya, Selasa (16/1).
“Padahal di tengah kesadaran politik masyarakat yang kian meningkat dan melek informasi, publikasi gagasan adalah prioritas yang dilakukan jauh-jauh hari sebelum kompetisi. Nilai edukasi dalam pesta demokrasi bukan pada slogan politik ataupun ‘perang’ gambar melainkan pada adanya dinamika gagasan serta menggali ide-ide inovatif untuk didiskusikan secara publik, misalnya melalui media massa dan sosmed,” terang Ebes Inep sapaan akrabnya Peni Suparto mantan Walikota Malang.
Disampaikan juga, Proses politik yang terjadi selama masa penjaringan calon, yang ternyata masih banyak mengabaikan suara arus-bawah, membuktikan betapa Kedaulatan itu masih ada dalam genggaman ELIT politik (Pusat). “Pelibatan Arus bawah dalam sebuah tahapan cenderung dimanfaatkan untuk melegitimasi proses demokrasi yang kemudian diingkari sendiri,” kata Peni Suparto kepada malangpagi.com.
Tetapi, karena semuanya sudah terjadi dan menjadi bagian dari kenyataan politik maka langkah ke depannya harus lebih baik.
Atas dasar tersebut, saya sebagai bagian dari warga kota Malang serta Ketua Garda Pancasila, menyampaikan beberapa hal :
1. Berdasarkan hasil rapat internal Garda Pancasila BELUM menentukan sikap untuk mendukung Paslon manapun dalam Pilkada kota Malang 2018.
2. Garda Pancasila pada saatnya nanti akan menentukan dukungan politik pada Paslon berdasarkan pertimbangan ideologis, gagasan dan program – program yang relevan untuk kemajuan kota Malang.
3. Adapun pemasangan foto saya pada atribut publikasi politik salah satu Paslon, seperti yang tersebar di banner media sosial, tanpa seijin dari saya.
4. Mengajak semua anggota Garda Pancasila dan masyarakat kota Malang umumnya untuk menyukseskan Pilkada damai, rukun dan menghindari konflik politik dalam bentuk apapun. (*1)