PASURUAN-malangpagi.com
Ratusan karyawan PT Mega Marine Pride, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Sabtu sore tadi (23/2) membuka penutup saluran pembuangan limbah yang ditutup warga. Hal itu dilakukan karena mereka sudah tiga hari tidak lagi bekerja.
Saluran pembuangan yang berada di sungai Selorawan Desa Wonokoyo Beji itu, ditutup warga, Kamis (21/2/2019) lalu. Alasan warga, lima perusahaan dianggap membuang limbah yang belum diolah, langsung ke saluran irigasi. Akibatnya saluran irigasi warga berbau dan berwarna kotor.
Setelah beberapa kali diadakan pertemuan antara perwakilan warga difasilitasi PC Ansor Bangil dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, muncul beberapa kesepakatan.
Salah satunya, warga mau membuka penutup saluran itu, asal perusahaan mau memperbaiki sistem instalasi pengolahan air limbah (Ipal). Termasuk menyaksikan sendiri bagaimana proses pengolahan limbah yang ada di PT Mega Marine Pride dan PT Baramuda Bahari.
Hanya saja, sampai siang tadi (23/2/2019), penutup saluran belum juga dibuka. Padahal, sejak saluran itu ditutup warga Kamis (21/2), perusahaan langsung menghentikan produksinya.
Akibatnya, 2700 karyawan tidak bekerja. Termasuk tidak menerima bahan baku yang dikirim dari petambak dan para supplier, hingga mengakibatkan banyak kerugian pada petambak. Udang mereka banyak yang busuk, karena tidak tertampung di perusahaan.
”Kami sudah tiga hari tidak bekerja, karena saluran itu ditutup. Ini murni inisiatif karyawan. Kami juga warga di sini, jadi kami sangat dirugikan. Mau dikasih makan apa keluarga kami, kalau kami tidak bekerja,” ujar salah satu karyawan.
Pembukaan saluran oleh karyawan disaksikan warga, perwakilan PC Ansor Bangil, petugas kepolisian yang ikut menutup saluran.
Sampai seluruh penutup saluran dibuka dan air dari hasil pengolahan limbah itu mengalir lancar, tidak ada penolakan ataupun perlawanan dari warga.
”Kami hanya mau bekerja lagi. Mau dikasih makan apa keluarga saya, kalau kami tidak bekerja. Apalagi yang saya tahu, perusahaan sudah melakukan apa yang diminta mereka,” sebut karyawan lainnya.
Yohanes Yoelianto, Operational Director PT Mega Marine Pride dan PT Baramuda Bahari, membenarkan jika pembukaan saluran limbah murni dilakukan oleh karyawan. Alasannya, karyawan ingin Senin (25/2/2019) sudah bisa kembali bekerja secara normal. Apalagi karyawan sudah tiga hari tidak bekerja dan otomatis tidak mendapatkan penghasilan.
”Sebenarnya sejak tadi pagi (Sabtu pagi, Red.) karyawan sudah ingin membongkar penutup saluran itu. Tapi kami tahan. Sampai akhirnya sore hari, setelah ada mediasi dan disaksikan perwakilan dari PC Ansor dan warga, baru karyawan membongkar penutup saluran itu,” kata Yohanes.
Dia juga menyebut, keinginan warga agar limbah yang dibuang, selalu dalam kondisi bagus, sudah dipenuhi perusahaan.
”Termasuk kita selalu menjaga komunikasi dengan warga, agar lebih intens lagi. Dan kedepannya, hubungan perusahaan dengan warga, agar lebih bagus lagi,” sebut Yohanes.
Reporter : Red
Editor : Putut